Bogor (ANTARA News Megapolitan) - hembusan angin kencang melanda Kota Bogor, Jawa Barat tepatnya di wilayah Bogor Selatan, Kamis sore, mengakibatkan sejumlah pohon patah dan bangunan rusak.

Peristiwa angin kencang diperkirakan terjadi sekitar pukul 15.28 WIB yang diiringin hujan deras, kilat dan petir. Pohon yang tumbang dan patah menimpa sejumlah kendaraan yang melintas, baik mobil pribadi dan angkutan umum.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra menyatakan, kecepatan angin yang melanda wilayah Batu Tulis, Lawang Gintung dan sekitarnya di Kecamatan Bogor Selatan sekitar 30 knot (50 KM per jam) dalam satu hembusan.

"Sapuan angin biasanya mencapai 100 meter hingga 1 KM mengikuti arah angin,"katanya.

Menurut dia, angin kencang ini terjadi karena bentukan awan CB yang cukup matang di wilayah Bogor Selatan. Situasi ini berpotensi terjadi selama puncak musim hujan yang berlangsung di wilayah Bogor hingga akhir Februari 2019.

Selain angin kencang, hujan disertai petir dan kilat juga melanda wilayah Kota Bogor. Hujan ini berlangsung selama kurang lebih satu jam lamanya, hingga berita ini diturunkan hujan sudah mulai reda kembali (16.43 WIB).

"Luaran awan CB itu antara lain, angin kencang, petir sama hujan lebat," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan ekstrim yang masih berpotensi terjadi, dengan melihat tanda-tanda seperti diawali dengan petir.

"Masyarakat diimbau kalau sudah terdengar petir jangan berada di lapangan, bawah pohon, atau papan reklame," kata Hadi.

Selain itu, warga juga diminta untuk selalu mengikuti informasi cuaca dari BMKG melalui aplikasi yang bisa diunduh di playstore android dengan nama Info BMKG.

Peristiwa angin kencang yang melanda wilayah Batu Tulis, Bogor Selatan menyebar luas melalui pesan sosial, bahkan video saat detik-detik angin melanda wilayah tersebut juga terekam oleh masyarakat.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018