Purwakarta (ANTARA News Megapolitan) - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengimbau agar masyarakat mewaspadai ancaman bencana alam pada musim hujan, karena seluruh daerah di sekitar Purwakarta masuk kategori rawan bencana alam.
"Seluruh kecamatan di Purwakarta yang berjumlah 17 kecamatan memiliki kerawanan bencana yang berbeda. Jadi 17 kecamatan di Purwakarta itu masuk dalam zona merah bencana," katanya di Purwakarta, Kamis.
Ia mengatakan, Purwakarta masuk dalam zona merah bencana, khususnya saat ini yang telah memasuki musim penghujan. Jenis bencana yang biasa terjadi di Karawang di antaranya bencana alam longsor, pergerakan tanah, puting beliung dan bencana banjir.
Seperti beberapa hari lalu, bencana alam tanah longsor terjadi di Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, Jabar yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Atas kondisi tersebut, Bupati Purwakarta mengimbau agar seluruh masyarakat di daerah itu mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam.
Ia menginstruksikan jajaran pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan untuk melaporkan potensi bencana, terutama di wilayah mereka masing-masing.
"Camat dan kepala desa harus siaga 24 jam, apalagi saat terjadi hujan deras," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Seluruh kecamatan di Purwakarta yang berjumlah 17 kecamatan memiliki kerawanan bencana yang berbeda. Jadi 17 kecamatan di Purwakarta itu masuk dalam zona merah bencana," katanya di Purwakarta, Kamis.
Ia mengatakan, Purwakarta masuk dalam zona merah bencana, khususnya saat ini yang telah memasuki musim penghujan. Jenis bencana yang biasa terjadi di Karawang di antaranya bencana alam longsor, pergerakan tanah, puting beliung dan bencana banjir.
Seperti beberapa hari lalu, bencana alam tanah longsor terjadi di Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, Jabar yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Atas kondisi tersebut, Bupati Purwakarta mengimbau agar seluruh masyarakat di daerah itu mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam.
Ia menginstruksikan jajaran pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan untuk melaporkan potensi bencana, terutama di wilayah mereka masing-masing.
"Camat dan kepala desa harus siaga 24 jam, apalagi saat terjadi hujan deras," kata dia.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018