BPBD Kabupaten Bogor bersama BMKG dan Star Energy Geothermal melatih warga sekitar Gunung Salak menghadapi potensi bencana alam, termasuk gempa bumi, melalui kegiatan sosialisasi mitigasi bencana di Kecamatan Pamijahan, Selasa.

Kegiatan edukatif tersebut berlangsung selama tiga hari, pada 3–5 November 2025, dan dilaksanakan di lima titik berbeda di wilayah Pamijahan yang berdekatan dengan lereng Gunung Salak.

Sosialisasi perdana digelar di SDN Cianten 01, Desa Cianten, dengan melibatkan ratusan warga, guru, dan pelajar yang selama ini tinggal di kawasan rawan gempa dan longsor.

Baca juga: BPBD sebut tiga orang tewas saat satu bangunan majelis ambruk di Bogor

Ahli Seismologi BMKG, Pepen Supendi, mengatakan kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyebab gempa bumi, dampak yang mungkin timbul, serta langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi guncangan.

“Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada warga sekitar Gunung Salak, khususnya di Desa Cianten, tentang apa itu gempa dan bagaimana cara menyikapinya dengan benar,” kata Pepen Supendi.

Ia menegaskan, banyak informasi simpang siur yang beredar di masyarakat pascagempa pada 20 September lalu. Karena itu, BMKG mengingatkan agar masyarakat hanya merujuk pada informasi resmi.

“Sesuai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009, BMKG menjadi sumber utama informasi gempa bumi. Jadi masyarakat jangan mudah percaya dengan kabar yang tidak jelas sumbernya,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Gempa bumi guncang Bogor, BPBD imbau warga waspada

Selama kegiatan berlangsung, peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan teknis, tetapi juga mengikuti simulasi penyelamatan diri, pengenalan jalur evakuasi, serta praktik membaca doa dan zikir keselamatan ketika gempa terjadi.

Langkah ini dilakukan agar masyarakat memiliki kesiapan lahir dan batin saat menghadapi bencana yang datang tanpa bisa diprediksi.

Sementara itu, Pakar Kebencanaan Budi Pranowo, yang juga mantan Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, mengapresiasi langkah bersama antara BPBD, BMKG, dan sektor swasta dalam memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat.

“Hal seperti ini penting untuk mengurangi trauma dan rasa takut masyarakat. Pemerintah perlu terus melakukan edukasi supaya masyarakat tahu apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah gempa,” ujar Budi.

Baca juga: BPBD Bogor tangani 65 kejadian bencana akibat dua hari diguyur hujan deras

Ia menilai bahwa kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko bencana, terutama di kawasan yang memiliki tingkat kerentanan geologis tinggi seperti Pamijahan dan sekitarnya.

BPBD Kabupaten Bogor menyampaikan, kegiatan serupa akan dilaksanakan di empat lokasi lain di Kecamatan Pamijahan, dengan target menjangkau lebih dari 1.000 warga selama tiga hari pelaksanaan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025