Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengajak para pemuda untuk menjaga ketersediaan pangan melalui berbagai inovasi teknologi pertanian di tengah tingginya angka pembangunan.

"Ketersediaan pangan menjadi salah satu fokus utama kami, maka dari untuk menjaga agar pangan tetap ada atau tersedia, kami mengajak para pemuda untuk ikut berinovasi dalam menjaga persediaan tersebut," kata Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami di Sukabumi, Kamis.

Menurut dia, generasi muda harus ikut dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan sebagai salah satu gerakan dan upaya dalam mewujudkan dan menjaga ketahanan pangan di Jabar khususnya Kota Sukabumi.

Dia mengatakan untuk mewujudkan sekaligus menjaga ketahanan pangan tersebut tidak mudah, apalagi lahan pertanian yang ada saat ini di Kota Sukabumi terbatas. Namun demikian, melalui inovasi teknologi produksi pangan khususnya beras bisa didongkrak.

Selain itu, pemuda juga harus tergerak menjadi petani karena saat ini harus diakui regenerasi petani sangat minim untuk kalangan generasi muda, sehingga sangat bergantung kepada petani yang usianya sudah tua.

Tetapi pihaknya mengapresiasi langkah-langkah pemuda yang terus berinovasi dalam dunia pertanian seperti memanfaatkan lahan pekarangan rumah atau lahan terbatas untuk memproduksi berbagai komoditas pertanian.

"Ketahanan pangan ini merupakan tanggung jawab semua pihak dan kami mengapresiasi langkah Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi yang berhasil dalam mengoordinasikan ketersediaan pangan," tambahnya.

Sementara?Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi Kardina Karsoedi mengatakan untuk jumlah petani di Kota Sukabumi saat ini hanya sekitar 4 ribu orang, bahkan setiap tahunnya jumlahnya terus berkurang dikarenakan minimnya regenerasi.

Untuk itu pihaknya berupaya meningkatkan dan mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pertanian, baik pertanian konvensional maupun pertanian modern untuk ketersediaan pangan.

Di sisi lain, saat ini luas lahan pertanian hanya bersisa 1.484 hektare, sedangkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LPPB) yang dipertahankan dan dilindungi baru 321 hektare, katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018