Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Prof Muhammad Syakir menyebutkan, panen raya jagung berlangsung di Kecamatan Sanrobone, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu.
"Luas areal jagung yang panen raya hari ini 585 hektare," kata Syakir dalam siaran pers yang diterima di Bogor, Jumat.
Untuk melihat langsung pelaksanan panen raya, Syakir melakukan rangkaian Safari Panen Jagung sebagai upaya mendorong percepatan swasembada jagung.
"Mengingat Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi penghasil jagung yang cukup potensial," katanya.
Ia menyebutkan, hari ini bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, maka momentum ini harus dapat menjadi motivasi bagi petani sebagai pejuang swasembada jagung nasional khususnya di Sulawesi Selatan.
Provinsi Sulawesi Selatan, lanjut Syakir, sebagai salah satu sentra produksi jagung memiliki agroekosistem yang spesifik mampu melaksanakan panen jagung secara terus-menerus, "Sehingga di Sulsel tiada hari tanpa panen jagung," katanya.
Ia menyampaikan, pada tahun 2017, Sulawesi Selatan mampu memberikan kontribusi dengan produksi jagung sebesar 2,3 juta ton dari luas panen 295.115 hektare atau sebesar 7,33 persen dari produksi jagung nasional.
Untuk tahun 2018, Sulawesi Selatan ditargetkan mampu memproduksi jagung sebesar 2,6 juta ton.
Kegiatan panen raya jagung ini dihadiri pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Fitriani, serta Bupati Takalar yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Takalar Muh Hasbi.
Kepala Dinas Pertanian kabupaten Takalar, Muh. Hasbi mengatakan, Kabupaten Takalar memiliki luas lahan pertanaman jagung sebesar 8.000 hektare dengan provitas rata-rata 7-8 ton per hektare.
"Di Kecamatan Sanrobone, tempat dilaksanakannya panen raya ini secara total memiliki lahan pertanaman jagung seluas 881 hektare.
Usai panen di Takalar, Kepala Balitbangtan beserta rombongan melanjutkan safari panen ke Kabupaten Jeneponto, tepatnya di Kecamatan Botoramba.
Di wilayah ini luas lahan jagung yang dipanen mencapai ?200 hektare yang mempunyai rata-rata produktivitas 7,6 ton per hektare dan harga di wilayah tersebut berkisar Rp 4.200 per Kg jagung kering pipil.
Safari pnen akan dilanjutkan ke Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang dan Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, dan beberapa kabupaten sentra jagung di Sulawesi Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Luas areal jagung yang panen raya hari ini 585 hektare," kata Syakir dalam siaran pers yang diterima di Bogor, Jumat.
Untuk melihat langsung pelaksanan panen raya, Syakir melakukan rangkaian Safari Panen Jagung sebagai upaya mendorong percepatan swasembada jagung.
"Mengingat Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi penghasil jagung yang cukup potensial," katanya.
Ia menyebutkan, hari ini bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, maka momentum ini harus dapat menjadi motivasi bagi petani sebagai pejuang swasembada jagung nasional khususnya di Sulawesi Selatan.
Provinsi Sulawesi Selatan, lanjut Syakir, sebagai salah satu sentra produksi jagung memiliki agroekosistem yang spesifik mampu melaksanakan panen jagung secara terus-menerus, "Sehingga di Sulsel tiada hari tanpa panen jagung," katanya.
Ia menyampaikan, pada tahun 2017, Sulawesi Selatan mampu memberikan kontribusi dengan produksi jagung sebesar 2,3 juta ton dari luas panen 295.115 hektare atau sebesar 7,33 persen dari produksi jagung nasional.
Untuk tahun 2018, Sulawesi Selatan ditargetkan mampu memproduksi jagung sebesar 2,6 juta ton.
Kegiatan panen raya jagung ini dihadiri pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Fitriani, serta Bupati Takalar yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Takalar Muh Hasbi.
Kepala Dinas Pertanian kabupaten Takalar, Muh. Hasbi mengatakan, Kabupaten Takalar memiliki luas lahan pertanaman jagung sebesar 8.000 hektare dengan provitas rata-rata 7-8 ton per hektare.
"Di Kecamatan Sanrobone, tempat dilaksanakannya panen raya ini secara total memiliki lahan pertanaman jagung seluas 881 hektare.
Usai panen di Takalar, Kepala Balitbangtan beserta rombongan melanjutkan safari panen ke Kabupaten Jeneponto, tepatnya di Kecamatan Botoramba.
Di wilayah ini luas lahan jagung yang dipanen mencapai ?200 hektare yang mempunyai rata-rata produktivitas 7,6 ton per hektare dan harga di wilayah tersebut berkisar Rp 4.200 per Kg jagung kering pipil.
Safari pnen akan dilanjutkan ke Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang dan Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, dan beberapa kabupaten sentra jagung di Sulawesi Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018