Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Harga daging ayam potong dan cabai di pasar tradisional Kota Sukabumi Jawa Barat mengalami penurunan karena pasokan yang meningkat.

"Memasuki pekan kedua November harga ayam dan cabaimengalami penurunan," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Jumat.

Adapun hasil pendataan harga yang dilakukan dinas tersebut, uyaitu harga cabai merah TW turun 14,2 persen dari harga pekan lalu Rp28 ribu menjadi Rp24 ribu setiap kilo gramnya, kemudian cabai rawit merah turun 6,6 persen dari Rp30 ribu menjadi Rp28 ribu/kg.

Sementara untuk ayam potong atau broiler saat ini dijual dengan harga Rp34 ribu/kg atau turun Rp1.000 yang awalnya Rp35 ribu/kg.

Menurutnya, harga komoditas tersebut bisa saja berubah karena fluktuasi akan terjadi setiap waktu tergantung dari pasokan, persediaan dan kondisi cuaca. Namun hingga saat ini? harga kebutuhan pokok di Kota Sukabumi normal walaupun ada yang meningkat tetapi masih dalam batas wajar.

Ia mengatakan pemantauan harga dilakukan setiap hari dan dilaporkan tiap akhir pekan ini untuk mengetahui fluktuasi harga dan juga alur pasokan serta persediaan di pasar. Tetapi, pihakn (Bulog) maupun satgas pangan.

"Selama ini di Kota Sukabumi harga tetap normal bahkan persediaan pun mencukupi hingga beberapa bulan ke depan, ditambah pasokan cukup melimpah," tambahnya.

Sementara itu, pedagangan ayam potong keliling Asep mengatakan harga ayam?setiap pekannya selalu berubah ada kala naik namun tiba-tiba turun. Perubahan harga ini disesuaikan dengan harga dari pemasok, namun untuk persediaan tidak pernah kurang.

"Selama ini tidak pernah ada konsumen saya yang komplen jika harganya naik, apalagi turun. Sebab fluktuasi harga ini dinilai konsumen masih dalam batas kewajaran," katanya.

Di tempat terpisah, pedagang sayuran di Pasar Pasundan Firman mengatakan sudah tidak aneh bagi pedagang harga naik maupun turun yang terpenting persediaan mencukupi.

Tapi untuk permintaan terkadang melonjak bahkan bisa sepi seharian, apalagi cabai bukan merupakan komoditas pangan utama.

"Kami sengaja tidak menyimpan persediaan dalam jumlah besar, tetapi disesuaikan dengan permintaan karena sekarang musim hujan khawatir busuk," ujarnya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018