Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana melibatkan pihak ketiga untuk mengolah sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sumurbatu menjadi karbon bahan baku `paving blok`.

"Nanti bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga dengan teknologi yang bisa mengubah sampah menjadi karbon sebagai bahan dasar paving blok. Tadi sudah ngobrol dengan pengelola workshop dan kita lihat perkembangannya," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Jumat.

Menurut Rahmat, pihak ketiga yang akan dilibatkan adalah Asosiasi Pengumpul Minyak Jelantah Untuk Energi Baru Terbarukan.

Menurut dia, komunitas tersebut memiliki gagasan positif dalam mengurangi volume sampah warga Kota Bekasi yang setiap harinya berkisar 600 ton per hari.

Gagasan tersebut, kata dia, merupakan langkah efektif dalam menekan volume sampah di TPA Sumurbatu yang kini mengalami `overload`.

Hal itu diungkapkan Rahmat dalam agenda Program Aksi Bersih Sungai di Kali Bekasi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Kapolres Metro Bekasi Kota Indarto dan Dandim 0507 Kota Bekasi Abdi Wirawan terlibat dalam kegiatan itu dengan mengendarai perahu boat menyisiri sungai dan sampah yang berada di Kali Bekasi.

Sebelumnya, para pimpinan ini langsung disuguhkan pemandangan tidak mengenakan setelah ditiba di lokasi menemukan lokasi penimbunan sampah warga yang belum terkelola secara baik di Pangkalan III Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang.

Menurut informasi, kata Rahmat, sebagian sampah warga DKI Jakarta pun hanyut ke lokasi tersebut.

"Kami ingin masalah akut di masyarakat seperti sampah bisa tuntas," katanya.

Namun demikian Rahmat belum menyebut kapan wacana pengolahan sampah itu bergulir.

Di lokasi yang sama, Ketua Asosiasi Pengumpul Minyak Jelantah Untuk Energi Baru Terbarukan, Matias Tumanggor, mengatakan dirinya tergerak melakukan penanganan sampah di Kota Bekasi karena kepeduliannya akan darurat sampah yang ada di beberapa wilayah.

"Sampah di Kota Bekasi termasuk dalam status darurat karena keterbatasan lahan yang ada, sementara produksi sampah terus dikirim setiap hari," katanya.

Konsep pengolahan sampah yang digagas pihaknya direncanakan berlangsung di tingkat kelurahan.

"Tadi bertemu Pak Wali Kota Bekasi dan mendukung upaya ini. Sebagai warga di Kota Bekasi, walau baru beberapa bulan, kita lihat sampah menjadi persoalan dasar," katanya.

Pihaknya mengaku memiliki teknologi `zero waste` ?penghancur sampah menjadi karbon untuk bahan membuat paving blok.

"Kami sewa tempat ini sekaligus untuk membuat mesin workshop pengelolaan sampah. Dua pekan ke depan mungkin mesin ini akan selesai dan bisa kami demonstrasikan," kata Matias.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018