Bogor (Antaranews Megapolitan) - Berdasarkan pengumuman yang dirilis QS Asia University Ranking (AUR) hari ini, posisi Institut Pertanian Bogor (IPB) ada di urutan ke 130 Perguruan Tinggi (PT) terbaik di Asia. Tahun ini posisi IPB naik 17 tingkat dibandingkan tahun 2017 yang berada di posisi 147 dunia. Untuk bidang 'agriculture and forestry', IPB sudah masuk 100 perguruan tinggi terbaik tingkat Asia versi QS World University Ranking (WUR) by subject.
“Kami mengucapkan selamat kepada seluruh civitas IPB, dan terima kasih kepada Kementerian Ristekdikti yang telah memberikan fasilitasi dan dukungan kepada beberapa perguruan tinggi, termasuk IPB, untuk bisa masuk dalam 'World Class University (WUR). Kami berharap semoga upaya dan capaian ini penuh berkah, sehingga IPB dapat terus meningkatkan kinerjanya dan lebih banyak lagi dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia dan kemaslahatan umat manusia secara berkelanjutan,” ujar Rektor IPB, Dr. Arif Satria.
Menurutnya, tantangan ke depan adalah bagaimana IPB masuk ke dalam 100 besar perguran tinggi terbaik di Asia, untuk seluruh bidang.
“Ke depan kita memacu untuk terus berprestasi karena target Menteri adalah UI, ITB, UGM dan IPB harus masuk 100 besar Asia,” tambahnya.
IPB tidak hanya fokus pada upaya mendorong peningkatan skor indikator pemeringkatan perguruan tinggi, tetapi juga terus meningkatkan kontribusi berupa konsepsi, pemikiran dan inovasi yang diperlukan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Terbukti berbagai penghargaan di bidang inovasi telah di terima IPB tahun ini, dan yang terbaru adalah tercatat sebanyak 454 inovasi IPB dalam 1155 inovasi yang diseleksi oleh BIC.
Koordinator Program WUR IPB, Prof. Anas Miftah Fauzi mengatakan bahwa hari ini QS kembali merilis hasil pemeringkatan perguruan tinggi di kawasan Asia (QS Asian University Ranking atau QS AUR 2019). Terdapat 22 PT Indonesia yang masuk dalam daftar Top 500. Pada tahun ini ada tambahan indikator pemeringkatan dalam QS AUR, yaitu 'international research network'.
“Sejak 2016 IPB sudah masuk dalam 100 QS WUR by subject di bidang pertanian dan kehutanan yang merupakan kompetensi IPB sebagai perguruan tinggi pertanian di Indonesia. Posisi IPB di QS WUR by subject dari tahun 2015 berada di posisi 101-150, 2016 berada di top 100, sampai 2018 ini. Sementara itu, untuk QS WUR (komprehensif) peringkat IPB terus naik dari peringkat 836 tahun 2015 lalu menjadi 728 di 2018. Demikian pula untuk QS Asia University Rangking (AUR), peringkat IPB naik terus dari 201-205 di 2015 menjadi 191 di 2016 dan 147 di 2017 dan tahun ini di peringkat 130,” ujar Dekan Sekolah Pascasarjana IPB ini.
Untuk Top 100 QS WUR by Subject on Agriculture and Forestry, posisi IPB di ranking 79 dunia. Suatu capaian yang membanggakan karena sesuai dengan mandat IPB sebagai perguruan tinggi pertanian, dalam arti luas yang mencakup pertanian, kelautan dan biosains tropika, tambahnya.
Upaya untuk meningkatkan peringkat IPB terus dilakukan, antara lain melalui peningkatan internasionalisasi, penguatan reputasi akademik dan lulusan, promosi, peningkatan rasio dosen/mahasiswa, fasilitasi riset dan pengembangan jejaring kerjasama riset internasional, serta peningkatan jumlah paper dan sitasi dalam publikasi internasional. Bahkan saat ini Klinik Publikasi IPB telah mulai berjalan dengan baik.(Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
“Kami mengucapkan selamat kepada seluruh civitas IPB, dan terima kasih kepada Kementerian Ristekdikti yang telah memberikan fasilitasi dan dukungan kepada beberapa perguruan tinggi, termasuk IPB, untuk bisa masuk dalam 'World Class University (WUR). Kami berharap semoga upaya dan capaian ini penuh berkah, sehingga IPB dapat terus meningkatkan kinerjanya dan lebih banyak lagi dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia dan kemaslahatan umat manusia secara berkelanjutan,” ujar Rektor IPB, Dr. Arif Satria.
Menurutnya, tantangan ke depan adalah bagaimana IPB masuk ke dalam 100 besar perguran tinggi terbaik di Asia, untuk seluruh bidang.
“Ke depan kita memacu untuk terus berprestasi karena target Menteri adalah UI, ITB, UGM dan IPB harus masuk 100 besar Asia,” tambahnya.
IPB tidak hanya fokus pada upaya mendorong peningkatan skor indikator pemeringkatan perguruan tinggi, tetapi juga terus meningkatkan kontribusi berupa konsepsi, pemikiran dan inovasi yang diperlukan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Terbukti berbagai penghargaan di bidang inovasi telah di terima IPB tahun ini, dan yang terbaru adalah tercatat sebanyak 454 inovasi IPB dalam 1155 inovasi yang diseleksi oleh BIC.
Koordinator Program WUR IPB, Prof. Anas Miftah Fauzi mengatakan bahwa hari ini QS kembali merilis hasil pemeringkatan perguruan tinggi di kawasan Asia (QS Asian University Ranking atau QS AUR 2019). Terdapat 22 PT Indonesia yang masuk dalam daftar Top 500. Pada tahun ini ada tambahan indikator pemeringkatan dalam QS AUR, yaitu 'international research network'.
“Sejak 2016 IPB sudah masuk dalam 100 QS WUR by subject di bidang pertanian dan kehutanan yang merupakan kompetensi IPB sebagai perguruan tinggi pertanian di Indonesia. Posisi IPB di QS WUR by subject dari tahun 2015 berada di posisi 101-150, 2016 berada di top 100, sampai 2018 ini. Sementara itu, untuk QS WUR (komprehensif) peringkat IPB terus naik dari peringkat 836 tahun 2015 lalu menjadi 728 di 2018. Demikian pula untuk QS Asia University Rangking (AUR), peringkat IPB naik terus dari 201-205 di 2015 menjadi 191 di 2016 dan 147 di 2017 dan tahun ini di peringkat 130,” ujar Dekan Sekolah Pascasarjana IPB ini.
Untuk Top 100 QS WUR by Subject on Agriculture and Forestry, posisi IPB di ranking 79 dunia. Suatu capaian yang membanggakan karena sesuai dengan mandat IPB sebagai perguruan tinggi pertanian, dalam arti luas yang mencakup pertanian, kelautan dan biosains tropika, tambahnya.
Upaya untuk meningkatkan peringkat IPB terus dilakukan, antara lain melalui peningkatan internasionalisasi, penguatan reputasi akademik dan lulusan, promosi, peningkatan rasio dosen/mahasiswa, fasilitasi riset dan pengembangan jejaring kerjasama riset internasional, serta peningkatan jumlah paper dan sitasi dalam publikasi internasional. Bahkan saat ini Klinik Publikasi IPB telah mulai berjalan dengan baik.(Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018