Bagi penderita gangguan prostat dan batu ginjal yang umumnya diderita kaum pria, pengobatan terkini hadir menggunakan robot berteknologi tinggi sehingga meminimalkan luka saat dilakukan terapi.
"Bahkan terapi dengan menggunakan robot ini pasien bisa segera pulang karena minim adanya perlukaan," kata dokter spesialis urolog Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), Ph.D di Tangerang, Sabtu.
Bahkan pada kesempatan tersebut, dr. Ponco memperagakan langsung penggunaan robot dalam melakukan pengangkatan batu ginjal setelah sebelumnya dipecah menggunakan laser menjadi serpihan yang mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
Penggunaan robot di dalam bedah urologi merupakan bagian dari Pusat Prostat dan Robotik Batu Ginjal di Mandaya Royal Puri yang baru diresmikan pada hari ini.
"Kehadiran Pusat Prostat dan Robotik Batu Ginjal di sini menegaskan kehadiran kami sebagai rumah sakit berstandar internasional di Asia Tenggara. Jadi untuk gangguan terkait batu ginjal dan prostat tidak perlu ke luar negeri, semua bisa dilakukan di sini dengan nyaman," kata Presiden Direktur Mandaya Hospital Group, dr. Ben Widaja.
Hadir juga dalam peluncuran ini, Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), Ph.D, seorang ahli di Indonesia di bidang laparoskopi dan transplantasi ginjal yang memperdalam keahliannya di Belanda.
Menurut dr. Ponco teknologi untuk batu ginjal menggunakan robot paling mutakhir yang ada di Indonesia dilengkapi dengan endoskop berdiameter
2,8 mm yang memungkinkan untuk menjangkau saluran kemih hingga ginjal tanpa membutuhkan sayatan terbuka.
"Tidak seperti metode gelombang kejut yang menyisakan potongan batu kecil, robot terbaru ini mampu menghancurkan batu serta mengeluarkannya secara presisi tanpa melukai jaringan," ucap dr. Ponco.
Tak hanya itu, alat ini mampu mampu memecah batu dengan tingkat kekerasan lima hingga enam pada skala Mohs, setara dengan batu granit atau batu andesit sehingga tindakan ini lebih aman, bersih, dan lebih cepat, jelas dia.
Alat ini juga aman diterapkan pasien di atas 70 tahun sepanjang mendapat rekomendasi dokter anestesia terlebih dahulu.
Kemudian bagi penderita pembesaran prostat akibat kanker juga dapat diterapi terapi nuklir Lutetium-177 yang mampu menyalurkan energi langsung ke jaringan kanker, menghancurkan sel-sel ganas secara selektif tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Teknologi ini dikenal bisa mengurangi efek samping yang biasanya muncul pada terapi konvensional seperti kemoterapi.
Selain terapi nuklir, Mandaya juga memiliki mesin radioterapi Elekta Versa HD berteknologi 4D, yang mampu menyesuaikan arah radiasi secara presisi. Mesin ini dilengkapi teknologi Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Body Radiotherapy (SBRT), yang berfungsi seperti “pisau radiasi” dengan tingkat presisi sangat tinggi.
Sistem ini mampu menyalurkan dosis radiasi besar dengan akurasi submilimeter dan secara efektif merusak DNA sel kanker sehingga jumlah sesi terapi dapat dikurangi dibandingkan radioterapi konvensional.
Pada kesempatan tersebut, juga diperkenalkan layanan transplantasi ginjal yang menandai langkah besar Mandaya dalam memperluas layanan urologi modern, dengan kesiapan penuh dari sisi tim dokter, fasilitas berteknologi tinggi, dan sistem perawatan terpadu untuk menghadirkan prosedur transplantasi ginjal yang presisi, aman, dan berstandar internasional.
“Kami sangat bersyukur bahwa Mandaya menjadi jawaban bagi penderita gagal ginjal yang sudah menunggu cukup lama akan kehadiran rumah sakit yang yang dapat melakukan transplantasi ginjal. Tentunya, pusat transplantasi ginjal Mandaya dipimpin langsung oleh Prof. Chaidir dan tim dokter spesialis lainnya, yang sudah teruji melakukan ratusan transplantasi ginjal. Semoga layanan ini dapat membantu masyarakat Indonesia secara luas dan masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri,” kata dr. Ben.
Dengan hadirnya rangkaian teknologi mutakhir dan dokter-dokter ahli bertaraf nasional maupun internasional, dr. Ben menegaskan Mandaya sebagai rumah sakit dengan inovasi urologi modern di Asia Tenggara. Tidak hanya menghadirkan teknologi canggih, tetapi juga memastikan setiap pasien mendapatkan hasil pengobatan yang lebih presisi, efektif, dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025