Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Realisasi Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan diproyeksikan membangkitkan pergerakan barang lintas Purwakarta-Kota Bekasi, ujar Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Heru Subandoko.

"Kebijakan pembangunan nasional ini merupakan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah dengan peningkatan aksesibilitas jalan Serta distribusi barang ke berbagai kawasan," katanya di Bekasi, Kamis.

Hal itu diungkapkannya dalam acara sosialisasi proyek strategis nasional pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan di Perumahan Vida, Bantargebang, Bekasi.

Menurut Heru, Jalan tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan akan menjadi koridor alternatif kawasan industri dalam proses ekspedisi barang dari Tol Jakarta-Cikampek eksisting saat ini.

"Jakarta-Cikampek yang ada sekarang sudah terlalu padat dan jarak tempuh hanya 60 kilometer. Bisa berjam-jam terjebak macet," katanya.

Dikatakan Heru, akses baru tol Jakarta-Cikampek diproyeksikan mampu mengakomodasi dan mempermudah pergerakan barang dan orang pada lintasan sepanjang 62 kilometer yang membentang dari Sadang, purwakarta hingga Jatiasih Kota Bekasi.

Trase tol baru itu akan melintasi satu wilayah kota dan empat kabupaten di Jabar serta 12 kecamatan dan 33 kelurahan/desa di Jabar.

"Dengan dibukanya Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan ini dapat mengoptimalkan kawasan industri yang sudah ada, seperti menuju Jabar dan Jawa Tengah bisa tersalurkan optimal," katanya.

Tujuan dari digarapnya proyek ini untuk mendukung fungsional pembangunan infrastruktur di Jabar.

"Percepatan proyek strategis nasional sudah ada sejak 2017, pada tahap selanjutnya, perencanaan sudah jadi, tinnggal tahapan persiapan agar kami dapat izin lokasi pembangunan, tim persiapan dibentuk gubernur," katanya.

Dikatakan Heru, kebutuhan luas tanah di Kota Bekasi untuk tol baru itu berkisar Rp1,2 kilometer di kawasan Bantargebang dan Jatiasih.

Perkiraan waktu pelaksanaan jalan tol ini akan dilaksanakan secara simultan dan diperkirakan pada 2021 jalan tol ini sudah berfungsi dari Sadang sampai Jatiasih.

"Kami butuh waktu mulai dari pengadaan tanah sampai fisik tol selesai pada waktu tiga tahun," katanya.

Jalan tol ini secara umum memiliki lebar 60 meter dengan panjang total 62 kilometer melintasi tiga juction dan empat simpang susun.

"Yakni Junction Jatiasih, Simpang Susun Bantargebang, Junction Setu, Simpang Susun Sukaragam, Simpang Susun Taman Mekar, Simpang Susun Kuta Negara, Junction Sadang," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018