Karawang (Antaranews Megapolitan) - Jenazah seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Eti Sukarsih Binti Tarpu Sapan (46) yang meninggal dunia di Arab Saudi empat bulan lalu akhirnya sampai ke tanah air, diterima pihak keluarga, walau sempat tertahan.
"Alhamdulillah, meski dengan rasa sedih, jenazah TKW sampai ke rumah duka di Cilamaya, Karawang pada Jumat (5/10) malam," kata tokoh masyarakat setempat Deden Darmansah, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Ia mengaku bersyukur jenazah TKW itu bisa sampai ke tanah air, sebab dirinya bersama pihak keluarga sudah berusaha memulangkan jenazah tersebut sejak empat bulan lalu.
Suasana haru mewarnai kedatangan jenazah Eti Sukarsih pada Jumat (5/10) malam itu. Sejumlah keluarga dan kerabat korban tidak menyangka Eti Sukarsih bisa dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa setelah bekerja di Riyadh, Arab Saudi.
Deden berharap agar ke depannya pemerintah bisa menjamin warganya untuk bisa bekerja dengan aman di negaranya sendiri, tidak harus ke luar negeri.
Sementara itu, Nanang Kosasih, suami almarhumah Eti Sukarsih, sebelumnya mengatakan, isterinya dikabarkan meninggal dunia di negara tempat bekerja akibat kecelakaan lalu lintas di Riyadh, Arab Saudi sekitar Juni 2018.
Tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Gempol Pasar Utara, Desa Gempol, ?Kecamatan Banyusari, Karawang, saat itu sedang menumpangi mobil majikannya. Tapi mengalami kecelakaan.
"Mobil yang dinaiki bersama majikannya mengalami kecelakaan semua penumpang dalam mobil meninggal, termasuk istri saya," kata Nanang.
Eti Sukarsih berangkat menjadi buruh migran melalui jasa PJTKI yang berkantor di Jakarta, pada Oktober 2016. Tapi pihak keluarga tidak tahu nama PJTKI tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Alhamdulillah, meski dengan rasa sedih, jenazah TKW sampai ke rumah duka di Cilamaya, Karawang pada Jumat (5/10) malam," kata tokoh masyarakat setempat Deden Darmansah, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Ia mengaku bersyukur jenazah TKW itu bisa sampai ke tanah air, sebab dirinya bersama pihak keluarga sudah berusaha memulangkan jenazah tersebut sejak empat bulan lalu.
Suasana haru mewarnai kedatangan jenazah Eti Sukarsih pada Jumat (5/10) malam itu. Sejumlah keluarga dan kerabat korban tidak menyangka Eti Sukarsih bisa dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa setelah bekerja di Riyadh, Arab Saudi.
Deden berharap agar ke depannya pemerintah bisa menjamin warganya untuk bisa bekerja dengan aman di negaranya sendiri, tidak harus ke luar negeri.
Sementara itu, Nanang Kosasih, suami almarhumah Eti Sukarsih, sebelumnya mengatakan, isterinya dikabarkan meninggal dunia di negara tempat bekerja akibat kecelakaan lalu lintas di Riyadh, Arab Saudi sekitar Juni 2018.
Tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Gempol Pasar Utara, Desa Gempol, ?Kecamatan Banyusari, Karawang, saat itu sedang menumpangi mobil majikannya. Tapi mengalami kecelakaan.
"Mobil yang dinaiki bersama majikannya mengalami kecelakaan semua penumpang dalam mobil meninggal, termasuk istri saya," kata Nanang.
Eti Sukarsih berangkat menjadi buruh migran melalui jasa PJTKI yang berkantor di Jakarta, pada Oktober 2016. Tapi pihak keluarga tidak tahu nama PJTKI tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018