Kementerian Agama (Kemenag) memastikan proses evakuasi hingga pemulihan santri korban robohnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny berjalan cepat dan tertangani dengan baik.
"Bantuan segera diturunkan dan pemulihan fasilitas akan kami lakukan secepat mungkin," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno di Jakarta, Selasa.
Kementerian Agama menyampaikan duka atas peristiwa yang menimpa santri Pesantren Al Khoziny. Bangunan mushala roboh pada Senin sekitar pukul 15.00 WIB hingga sejumlah santri dan jamaah mengalami luka-luka serta sempat terjebak dalam reruntuhan.
Baca juga: Pemerintah tanggung korban ponpes runtuh di Sidoarjo
Sejak kejadian, kata dia, Kemenag telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jawa Timur agar mendampingi pesantren dalam proses penanganan korban.
Tim lapangan juga dikerahkan untuk memastikan santri dan jamaah terdampak mendapat pertolongan medis yang layak.
Kemenag mengajak para pihak, mulai dari ormas Islam, pesantren, hingga masyarakat luas, untuk memberikan dukungan moril maupun materi bagi Pesantren Al Khoziny.
"Dengan kebersamaan, Insya Allah pemulihan bisa berjalan cepat dan membawa manfaat besar bagi seluruh keluarga besar pesantren," kata Suyitno.
Baca juga: Cak Imin minta kader PKB bantu tangani musibah robohnya musala di Ponpes Al Khoziny
Selain itu, kata Suyitno, Kemenag juga telah mengarahkan survei teknis terhadap kondisi bangunan pesantren. Hal ini dilakukan untuk menelusuri penyebab kerusakan sekaligus memetakan risiko pada bangunan lain di sekitar pesantren.
"Fokus kami saat ini memastikan evakuasi berjalan lancar, korban mendapat perawatan maksimal, dan aktivitas pesantren dapat kembali berlangsung dengan aman. Evaluasi teknis juga akan diperketat agar peristiwa serupa tidak terulang," kata Suyitno.
Suyitno menegaskan komitmennya untuk memberikan bantuan rehabilitasi, baik melalui anggaran pusat maupun dukungan daerah, agar fasilitas yang rusak dapat segera diperbaiki sesuai standar keselamatan.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025