Bogor, 17/3 (Antara) - Menginap semalam atau "sawengi" di Kampung Budaya Sindangbarang, menjadi salah satu pilihan wisata yang dapat dinikmati wisatawan domestik dan mancanegara di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Sawengi itu artinya semalam, atau bermalam di Kampung Budaya," kata Pupuhu atau Tetua Kepala Adat Kampung Budaya Sindangbarang, Achmad Mikami Sumawijaya, di Bogor, Minggu.

Kampung Budaya Sindangbarang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor.

    
Kampung tersebut cukup dikenal dengan agenda tahunan Seren Taun yang digelar masyarakat setempat setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

   
Sejak tahun 2007, Kampung Budaya Sindangbarang dilengkapi dengan tempat penginapan yang bisa dinikmati para pengunjung.

   
"Rata-rata pengunjung wisatawan yang datang perbulan mencapai 300 orang," kata Mikami yang akrab disapa Maki.

   
Selain pengunjung lokal, Kampung Budaya Sindangbarang juga dikunjungi wisatawan asing yang rata-rata per tahun jumlahnya sebanyak 150 orang.

   
Penginapan Kampung Budaya ini menawarkan wisata budaya, berwisata sambil mengenal budaya masyarakat setempat.

   
Ada delapan kegiatan yang ditawarkan bila pengunjung menginap di Kampung Budaya Sindangbarang, yakni pengenalan bangunan adat, belajar menanam dan menumbuk padi, mengenal pasar tradisional, menangkap ikan dengan tangan langsung dari kolam dan sungai, mengunjungi tempat atau situs purbakala.

   
"Di sini ada situs purbakala, ada situ Taman Sri Baginda Jala Tunda yakni sumur sumber air peninggalan jaman kerajaan Sunda," kata Maki.

   
Penginapan Kampung Budaya Sindangbarang berbentuk rumah adat tradisional Sunda, dengan dinding bilik dan atap rumbia.

   
Terdapat delapan rumah penginapan, dengan kapasitas daya tampung 100 orang.

   
Setiap satu rumah dilengkapi kamar mandi berupa pancuran yang berasal dari mata air Nyang Kokot.

   
"Kalau tidak biasa pancuran, ada tersedia kamar mandi menggunakan gayung," katanya.

   
Penginapan Kampung Budaya Sindangbarang juga menyuguhkan hidangan makanan tradisional khas Sunda.

   
"Menu makanan standar hotel, tapi lebih tradisional, seperti sayur asem, sambal cobek, karedok, nasi uduk, nasi goreng, yang spesial Ikan sambal cobek," katanya.

   
Maki menyebutkan hidangan makan sama seperti di hotel, yakni ada sarapan pagi, makan siang, dan malam serta cemilan.

   
Yang menariknya lagi, makanan yang tersedia di penginapan Kampung Budaya Sindangbarang, dihidangkan atau dimasak langsung oleh masyarakat setempat.

   
Sawengi atau bermalam di Kampung Budaya Sindangbarang tergolong murah, per orang Rp95.000 dan Rp250.000 untuk penginapan.

   
Untuk bisa menikmati liburan di Kampung Budaya Sindangbarang, calon pengunjung dapat memesan secara online atau datang langsung ke Kampung Budaya.

   
"Pemesanan kamar bisa melalui email, di kpbudaya@gmail.com. Pengunjung tinggal pesan dan memilih mau ambil paket apa. Pemesan harus dilakukan seminggu sebelum kegiatan," katanya.

   
Sejauh ini, lanjut Maki, minat wisawatan masih relatif sedikit.

   
Hal ini menurut dia karena akses infrastruktur jalan yang masih kurang. Selain itu, kurangnya promosi dan sponsor dari swasta maupun pemerintah.

   
"Selama ini kita promosi lewat website kita di kp-sidangbarang.com, dari sana bisa diakses hingga mancanegara," katanya.

   
Maki menambahkan, pihaknya optimis di tahun 2013 ini kunjungan wisatawan ke Kampung Budaya Sindangbarang akan meningkat seiring banyaknya kegiatan yang akan mereka gelar di tahun ini.

   
"Selain seren taun, ada banyak kegiatan lainnya seperti kegiatan permainan tradisional, wayang golek, adu jaten Ciseeng, Juni unjuk, lomba puisi dan pidato berbahasa Sunda," ujarnya.

   
Lokasi Kampung Budaya Sindangbarang terbilang mudah dijangkau karena hanya berjarak sekitar lima kilometer dari Kota Bogor, tidak jauh dari akses jalan raya menuju Ciapus.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013