Bogor, 27/11 (ANTARA) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB) Minggu menggagas kegiatan "Indonesian Ecology Exspo" alias INDEX, yang dipusatkan di Aula Sumardi Sastrakusumah, FPIK, kampus IPB Darmaga, Bogor.

Kegiatan INDEX BEM FEMA IPB mengangkat isu tentang kelestarian lingkungan, dan peningkatan gizi masyarakat melalui pengembangan diversifikasi pangan dan pengembangan pangan lokal.

Ketua Panitia Seminar Gizi Nasional, Riza, Minggu, mengatakan, INDEX merupakan kegiatan tahunan BEM FEMA IPB, yang digagas untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan mengembangkan gizi yang bermutu.

"INDEX merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan BEM FEMA IPB dalam upaya penguatan diversivikasi pangan lokal untuk mewujudkan gizi dan lingkungan yang baik," kata Riza.

Kegiatan INDEX terdiri dari sejumlah acara, yaitu kampanye tentang lingkungan, yang telah diselenggarakan selama tiga pekan, bertempat di Lapangan Sempur Kota Bogor, Bundaran HI Jakarta, dan Lapangan Tegar Beriman Cibinong.

Selanjutnya, INDEX juga diisi dengan seminar nasional gizi, lomba menggambar dan mewarnai, lomba memasak, dan cipta lagu bertema lingkungan, yang diselenggarakan pada Minggu.

Kegiatan seminar nasional yang dihelat di Aula Sumardi Sastrakusumah FPIK Darmaga, mengangkat tema "Pengembangan Pangan Lokal sebagai Upaya Diversifikasi Pangan".

Seminar nasional gizi INDEX BEM FEMA dihadiri 100 peserta, yang berasal dari lingkungan IPB dan masyarakat umum.

Sejumlah narasumber dihadirkan, yaitu Dekan Pascasarjana IPB Dr Dahrul Syah, Yayuk Farida Baliwati, dosen Departemen Gizi FEMA IPB, dan Noor Afriyanto dari BAPPENAS.

Seminar gizi yang dirangkai dalam kegiatan INDEX, diharapkan dapat menjadi wahana untuk mengampanyekan tentang pentingnya gizi dan pangan dalam mewujudkan kehidupan yang berkualitas.

"Kita perlu mengembangkan pangan lokal dan diversifikasi dalam upaya mengembangkan kualitas gizi masyarakat demi mewujudkan kesejahteraan berkelanjutan," paparnya.

A Fahir

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011