Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) menggarisbawahi komitmennya untuk menjaga masyarakat Indonesia agar aman dari bahaya produk yang dialihkan dan produk substandar melalui kolaborasi dalam pengawasan.

Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu, Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM Nova Emelda mengatakan hal tersebut dalam rangka Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2025 di Jakarta, Kamis.

Adapun IPMG merupakan organisasi non-profit yang mewakili 26 perusahaan farmasi multinasional berbasis riset dan teknologi yang beroperasi di Indonesia.

Nova menjelaskan, kolaborasi tersebut diperlukan mengingat data dari WHO menunjukkan bahwa satu dari 10 obat yang beredar di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah adalah obat yang substandar.

Baca juga: BBPOM Mataram lakukan kurasi pada UMKM yang berjualan di ajang MotoGP Mandalika
Baca juga: BPOM dan Taiwan koordinasi tindaklanjuti mi instan mengandung etilen oksida

Dia menjelaskan, BPOM menguji sampel di pasar seluruh Indonesia, dan berkomunikasi dengan pelaku usaha apabila ditemukan obat yang tidak sesuai standar.

"Kami selalu komunikasi terus dengan pemilik produk baik untuk yang obat substandar maupun obat yang palsu, kalau obat palsu itu saja akan ditindaklanjuti lebih jauh," katanya.

Dalam kesempatan itu, IPMG Board Member Manishkumar Munot menjelaskan bahwa selain produk substandar, produk yang dialihkan (diverted product) menjadi salah satu masalah di Indonesia.

Dia menjelaskan, produk yang dialihkan adalah produk yang diterima di suatu wilayah penjualan, namun dibawa secara ilegal ke pasar lainnya karena tidak diterima di pasar itu. Menurut dia, penting untuk menangani kedua jenis produk itu karena hal tersebut menyangkut keselamatan pasien.

Baca juga: BPOM ingatkan seluruh masyarakat lakukan terapi di layanan kesehatan resmi

Oleh karena itu, pihaknya dan BPOM serta otoritas terkait konsisten berkolaborasi untuk saling membagikan segala informasi agar pemerintah dapat mengambil tindakan. Kerja sama ini, katanya, sudah dijalankan selama 1,5 tahun terakhir.

Manish juga mengingatkan bagi para pembeli untuk membeli produk dari penjual resmi dan terpercaya, dan tidak membeli hanya karena sedang diskon.

Selain itu, pihaknya juga menyebutkan bahwa publik perlu memastikan kualitas dan keaslian obat dengan membandingkannya dengan deskripsi yang benar yang disediakan internet.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025