Universitas Djuanda (Unida) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa Edu Ekowisata berbasis Integrated Farming System di Tapos Farm, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung sejak Mei hingga Desember 2025 itu melibatkan siswa Madrasah Tsanawiyah Al Husna. Mereka diperkenalkan pada sistem pertanian terpadu yang mencakup sektor peternakan, perikanan, hingga pertanian dan pengolahan hasil.
Ketua pelaksana program, Ahmad Syarbaini di Ciawi, Senin menyebutkan Edu Ekowisata tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga sarana praktik bagi siswa dalam menjaga ekosistem dan memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan.
“Melalui program ini, kami ingin menghadirkan pembelajaran langsung bagi siswa sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” kata Ahmad Syarbaini.
Baca juga: Universitas Djuanda gelar SDGs Talk bahas pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Universitas Djuanda Bogor mulai terapkan Pembelajaran Daring Kolaboratif
Di sektor peternakan, siswa belajar mengenal domba, mulai dari memberi pakan hingga mengelola kandang. Tapos Farm saat ini memiliki satu pejantan dan enam betina. Selain itu, mereka diperkenalkan pada budidaya lebah Trigona, lebah tanpa sengat yang menghasilkan madu berkualitas tinggi dengan sekitar 60 stup yang dikelola.
Pada sektor perikanan, siswa dikenalkan pada budidaya ikan nila dan lele dengan teknologi bioflok. Lokasi tersebut memiliki 4.000 bibit nila dan 15.000 bibit lele, sebagian sudah mulai dipanen.
Di bidang pertanian, lahan seluas 8.000 meter persegi ditanami berbagai komoditas mulai dari sayuran caisim, cabai, dan daun bawang hingga buah-buahan seperti alpukat, pisang, dan durian, serta tanaman atsiri seperti sereh wangi dan nilam. Para siswa ikut mempraktikkan kegiatan menanam, merawat, dan memanen hasil pertanian.
Produk olahan yang dihasilkan di antaranya minyak atsiri dari sereh wangi, pala, cengkeh, nilam, serta sirup pala. Tim juga memperkenalkan inovasi pakan fermentasi untuk domba, mesin pembuat pelet berbahan limbah sayur dan ampas tahu untuk ikan, serta alat pemeras madu berbahan stainless steel untuk lebah Trigona.
Baca juga: Unida Dan KMNU IPB Lolos Debat Kepemiluan
Selain edukasi, program turut membangun sarana penunjang berupa jalan setapak sepanjang 50 meter dan 20 titik lampu penerangan. Produk hasil kegiatan juga telah dipasarkan, antara lain sayuran caisim sebanyak dua kuintal, lele konsumsi 125 kilogram, dan minyak atsiri ke PT Global Indonesia.
Kegiatan ini melibatkan masyarakat sekitar melalui gotong royong bersama Karang Taruna PEDULI dan perekrutan tenaga kerja lokal, sehingga memberi dampak sosial dan ekonomi langsung.
Ia menambahkan, program tersebut merupakan kontribusi Unida dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian kepada masyarakat. Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdiktisaintek sesuai kontrak nomor 125/C3/DT.05.00/PL/2025 tanggal 28 Mei 2025.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025