Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, memiliki sedikitnya enam program strategis yang akan digarap sepanjang periode pemerintahan Wali Kota dan Wakil wali Kota Bekasi Rahmat Effendi-Tri Adhianto Tjahyono pada 2018-2023.

"Program strategis itu mengacu pada Visi dan Misi Kota Bekasi Sehat, Cerdas, Ikhsan dan Kreatif," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Senin.

Untuk program kerja Kota Bekasi Cerdas, kata Rahmat, meliputi pendidikan gratis 12 tahun dengan menggratiskan seluruh jenjang pendidikan sekolah negeri di wilayah setempat, termasuk SMA/SMK yang kini kewenangannya di pegang Pemprov Jabar.

"Kami akan meminta kompensasi dana perimbangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berasal dari dana bagi hasil Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk menggratiskan SMA/SMK sederajat," katanya.

Sebab, menurut Rahmat, Kota Bekasi menjadi daerah penyumbang PKB BBNKB terbesar kedua di Jawa Barat dengan nilai pendapatan berkisar Rp1,8 trilin per tahun.

"Dari total penghasilan PKB dan BBNKB kemudian dibagi 70 persen untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, 30 persen untuk Pemerintah Kota Bekasi, Kita minta 20 persen dari yang 70 persen itu untuk membiayai, sharing," katanya.

Rahmat mengatakan, dana perimbangan itu dirasa cukup untuk menggratiskan biaya pendidikan SMA/SMK sederajat di Kota Bekasi.

Selain pendidikan, program Kota Bekasi Cerdas juga akan menyasar tindak lanjut program `smart city` dengan energi terbarukan berbasis teknologi informasi berupa akselerasi pemecahan persoalan persoalan publik.

"Ruang komando (Patriot Operation Center) merupakan basis recording data, jadi informasi pengambilan keputusan akan sepengetahuan masyarakat," katanya.

Program kerja selanjutnya adalah Kota Bekasi Sehat yang merujuk pada penyempurnaan layanan berobat gratis Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS-NIK).

"KS-NIK adalah kegiatan akselerasi para kepemimpinan saya di periode sebelumnya. Tinggal menyempurnakan sistem layanannya," katanya.

Rahmat juga berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui rehabilitasi Puskesmas dan penambahan sumber daya manusia yang profesional.

Program selanjutnya adalah pembenahan infrastruktur melalui kemitraan kerja dengan DKI Jakarta.

"Saya akan temui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membahas kemitraan yang selama ini sudah berjalan baik. Kemitraan dengan DKI Jakarta kan kita sudah dirintis Sebelumnya, dari yang namanya daerah penyangga menjadi mitra," katanya.

Rahmat menargetkan akan ada peningkatan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta seperti di bidang Infrastruktur, Sosial, Lingkungan Hidup, pengelolaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantargebang, Transpatriot, dan lainnya.

Program revitalisasi jalan Provinsi yakni Jalan RA Kartini, Jalan Narogong, Jalan Siliwangi, pedestrian dan utilitas jalan protokol akan kembali diintensifkan melalui kerja sama tersebut.

Untuk program kerja Kota Bekasi Ikhsan telah direalisasikannya bersama mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu pada periode 2013-2018.

"Lingkungan fisik, sosial, harus berdasarkan pada ?tataran religius, termasuk pPembangunan SDM. Warga Bekasi berpengetahuan, sehat dan berakhlak mulia," katanya.

Program tersebut akan diintensifkan kepada kegiatan keagamaan serta kaum muda.

Untuk program kerja Kota Bekasi Kreatif, kata Rahmat, dimulai dengan gagasan inovatif seperti pengembangan sektor Usaha Kecil Menangah (UKM) serta pengembangan industri kreatif masyarakat.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018