Citeureup, Bogor, 14/3 (Antara) - Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Persero) Daniel Lavalle mengemukakan saat ini pihaknya dalam tahap akhir studi kelayakan untuk membangun dua pabrik semen baru (greenfield).

"Dua `greenfield` itu dengan kapasitas produksi masing-masing sekurangkurangnya 2,5 juta ton per tahun. Satu pabrik di Jawa Tengah dan yang lainnya di luar Jawa," katanya melalui Sekretaris

Perusahaan Indocement Sahat Panggabean kepada ANTARA di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Ketika memberikan penjelasan mengenai "Ikhtisar Atas Hasil di Tahun 2012" produsen semen "Tiga Roda" itu, ia juga menjelaskan bahwa pada 22 Februari 2013, Perseroan telah menandatangani perjanjian awal (LoI) mengenai jasa penyediaan peralatan, konstruksi dan pelaksanaan dengan Grup Sinoma.

LoI itu, katanya, sebagai bagian dari pembangunan pabrik baru di Citeureup, Kabupaten Bogor, di mana keseluruhan nilai dari pabrik baru diperkirakan antara Rp5,5 hingga Rp6,5 triliun.

Menurut dia, dimulainya pengeluaran belanja modal untuk ekspansi itu karena Perseroan percaya bahwa permintaan domestik akan tumbuh positif.

"Terlebih lagi dengan adanya pembangunan infrastruktur yang akan menarik masyarakat untuk membangun dan tinggal di sekitar infrastruktur tersebut," katanya.

Menurut dia, hal ini akan memicu efek bola salju pada konsumsi domestik.

Untuk itu, Perseroan akan memulai pembangunan pabrik semen (brownfield) dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun di daerah Citeureup mulai 2013 dan diharapkan akan siap pada kuartal tiga tahun 2015.

Daniel Lavalle menambahkan, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan pasar dan mempertahankan keunggulankeunggulan kompetitif, di mana Perseroan telah memulai ekspansi kapasitas.

Seiring dengan penambahan kapasitas ini, kata dia, Perseroan juga telah memulai persiapan logistik yang lebih baik, yang memungkinkan Perseroan untuk dapat memenuhi permintaan semen dalam negeri.

Ia mengemukakan, satu perkembangan yang signifikan pada tahun 2012 adalah Perseroan lebih fokus di bidang beton siap-pakai (RMC).

Melalui penerapan strategi harga yang sangat kompetitif, kata dia, Indocement mampu meningkatkan penjualan RMC sebesar 44,8 persen, dari 2,4 juta meter kubik menjadi 3,5

juta meter kubik.

Sementara itu, Kepala Departemen Humas dan Komunikasi Indocement Aldo Yuliardy menambahkan, salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia itu saat ini memiliki tiga pabrik, yakni di Citeureup, Kabupaten Bogor, Palimanan, Cirebon, dan Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan.

Saat ini, kata dia, produksinya 18,6 juta ton semen per tahun.

Rinciannya, pabrik Citereup memiliki sembilan unit produksi dengan kapasitas 11,9 juta ton, pabrik Palimanan Cirebon memiliki dua unit produksi dengan kapasitas 4,1 juta ton, dan di Tarjun, Kota

Baru, Kalsel kapasitas per tahun mencapai 2,6 juta ton dari satu unit produksi.



Andi Jauhary


Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013