Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Bencana angin puting beliung melanda Kampung Cibarengkok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menyebabkan beberapa rumah rusak ringan hingga berat pada Sabtu, (22/9).
"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa bencana alam yang terjadi di Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, tetapi rumah yang rusak cukup banyak. Mayoritas kerusakannya pada bagian atap," kata Ketua RT 02 Kampung Cibarengkok, Nanang di Sukabumi, Sabtu.
Informasi yang dihimpun, bencana alam yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu berawal saat hujan deras yang disertai angin kencang. Tiba-tiba warga melihat gumpalan angin berwarna hitam yang memporak porandakan sejumlah rumah di kampung tersebut.
Kepanikan warga pun semakin memuncak bahkan tidak sedikit yang menangis dan beteriak melihat atap rumah milik Neneng yang terbuat dari baja ringan terhempas hingga sekitar 10 meter serta warga pun mengumandangkan takbir. Sekitar satu jam angin puting beliung pun reda dan warga langsung melakukan penyisiran.
Hingga saat ini, masyarakat sekitar masih berkumpul untuk membantu warga lainnya yang rumahnya rusak dan membersihkan puing-puing bangunan seperti genteng, dahan pohon dan kayu yang berserakan di jalan.
"Untuk jumlah rumah yang rusak belum diketahui karena cukup banyak baik yang hanya gentengnya saja, hingga ada juga yang ambruk. Kami imbau warga agar tidak panik," tambahnya.
Hingga saat ini petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan terhadap sejumlah rumah yang rusak akibat bencana puting beliung ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa bencana alam yang terjadi di Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, tetapi rumah yang rusak cukup banyak. Mayoritas kerusakannya pada bagian atap," kata Ketua RT 02 Kampung Cibarengkok, Nanang di Sukabumi, Sabtu.
Informasi yang dihimpun, bencana alam yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu berawal saat hujan deras yang disertai angin kencang. Tiba-tiba warga melihat gumpalan angin berwarna hitam yang memporak porandakan sejumlah rumah di kampung tersebut.
Kepanikan warga pun semakin memuncak bahkan tidak sedikit yang menangis dan beteriak melihat atap rumah milik Neneng yang terbuat dari baja ringan terhempas hingga sekitar 10 meter serta warga pun mengumandangkan takbir. Sekitar satu jam angin puting beliung pun reda dan warga langsung melakukan penyisiran.
Hingga saat ini, masyarakat sekitar masih berkumpul untuk membantu warga lainnya yang rumahnya rusak dan membersihkan puing-puing bangunan seperti genteng, dahan pohon dan kayu yang berserakan di jalan.
"Untuk jumlah rumah yang rusak belum diketahui karena cukup banyak baik yang hanya gentengnya saja, hingga ada juga yang ambruk. Kami imbau warga agar tidak panik," tambahnya.
Hingga saat ini petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan terhadap sejumlah rumah yang rusak akibat bencana puting beliung ini.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018