Purwakarta (Antaranews Megapolitan) - Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi resmi menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah wilayah Jawa Barat untuk pasangan calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menanggapi mandat tersebut, Dedi Mulyadi di Purwakarta, Kamis, mengaku akan berkomitmen untuk melakukan pola komunikasi khas warga Jawa Barat. Pola tersebut berupa pergerakan kultural di masing-masing simpul.
"Orang Jawa Barat memiliki kekhasan tersendiri, di masing-masing simpul tentu berbeda. Ada kultur Priangan, Panturaan, Cirebonan dan Sunda Betawi," katanya dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengimbau agar seluruh jajaran tim dan simpatisan bisa menjalankan pola kampanye beradab, dengan cara tidak menjelekkan pihak lawan.
"Seluruh hal yang kita dorong ke ruang publik harus memiliki relevansi terhadap kebutuhan masyarakat. Jangan sebaliknya, publik menjadi berdebat dan itu kontraproduktif," kata dia.
Dedi yang pernah menjadi korban isu SARA pada Pilgub Jabar ini juga mengatakan agar tim dan simpatisan Jokowi-Ma’ruf tidak menggunakan isu SARA untuk mendegradasi kredibilitas lawan.
Ia menargetkan pada Pilpres nanti pasangan Jokowi-Ma’ruf bisa meraih suara terbanyak di Jawa Barat. Target perolehan suara sebesar 60 persen dari 31 juta lebih pemilih.
"Potensi kemenangan pak Jokowi di Jawa Barat sangat besar. Karena itu kami menetapkan target 60 persen suara," katanya.
Sementara itu, mandat yang diterima Dedi menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf ditandatangani langsung oleh Erick Thohir selaku Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja. Sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja, Hasto Kristiyanto juga turut menandatangani.
Selain Dedi Mulyadi, para ketua partai pengusung Jokowi-Ma’ruf juga masuk ke dalam susunan Tim Kampanye Daerah di Jabar. Mereka menempati posisi sebagai Wakil Ketua.
Untuk posisi Sekretaris dihuni oleh Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana. Sedangkan para sekretaris partai pengusung Jokowi-Ma’ruf yang lain menempati posisi Wakil Sekretaris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Menanggapi mandat tersebut, Dedi Mulyadi di Purwakarta, Kamis, mengaku akan berkomitmen untuk melakukan pola komunikasi khas warga Jawa Barat. Pola tersebut berupa pergerakan kultural di masing-masing simpul.
"Orang Jawa Barat memiliki kekhasan tersendiri, di masing-masing simpul tentu berbeda. Ada kultur Priangan, Panturaan, Cirebonan dan Sunda Betawi," katanya dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengimbau agar seluruh jajaran tim dan simpatisan bisa menjalankan pola kampanye beradab, dengan cara tidak menjelekkan pihak lawan.
"Seluruh hal yang kita dorong ke ruang publik harus memiliki relevansi terhadap kebutuhan masyarakat. Jangan sebaliknya, publik menjadi berdebat dan itu kontraproduktif," kata dia.
Dedi yang pernah menjadi korban isu SARA pada Pilgub Jabar ini juga mengatakan agar tim dan simpatisan Jokowi-Ma’ruf tidak menggunakan isu SARA untuk mendegradasi kredibilitas lawan.
Ia menargetkan pada Pilpres nanti pasangan Jokowi-Ma’ruf bisa meraih suara terbanyak di Jawa Barat. Target perolehan suara sebesar 60 persen dari 31 juta lebih pemilih.
"Potensi kemenangan pak Jokowi di Jawa Barat sangat besar. Karena itu kami menetapkan target 60 persen suara," katanya.
Sementara itu, mandat yang diterima Dedi menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf ditandatangani langsung oleh Erick Thohir selaku Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja. Sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja, Hasto Kristiyanto juga turut menandatangani.
Selain Dedi Mulyadi, para ketua partai pengusung Jokowi-Ma’ruf juga masuk ke dalam susunan Tim Kampanye Daerah di Jabar. Mereka menempati posisi sebagai Wakil Ketua.
Untuk posisi Sekretaris dihuni oleh Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana. Sedangkan para sekretaris partai pengusung Jokowi-Ma’ruf yang lain menempati posisi Wakil Sekretaris.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018