Karawang (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menyatakan bahwa program penanggulangan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 2018 mulai menyasar wilayah perkotaan.

"Jadi, program rutilahu idak hanya difokuskan di wilayah perdesaan saja," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Karawang, Ramon Wibawa Laksana, di Karawang, Jumat.

Pihaknya mengakui bahwa masih banyak rumah tidak layak huni di wilayah perkotaan Karawang.

"Iya, memang masih ada rutilahu di kelurahan-kelurahan. Jadi tidak hanya ada di wilayah perdesaan," katanya.

Ia tidak membantah kalau di kelurahan-kelurahan sekitar Karawang, bahkan di wilayah perkotaan Karawang, masih cukup banyak masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni.

Karena itulah, kata dia, program rutilahu di Karawang tidak hanya difokuskan di wilayah perdesaan saja, namun wilayah perkotaan juga menjadi daerah sasaran program.

Untuk program rutilahu wilayah perkotaan, katanya, adalah penanggulangan wilayah kumuh perkotaan, sedangkan di wilayah perdesaan berupa program pembangunan kampung layak huni.

Pada 2018 ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Karawang menargetkan untuk memperbaiki 980 unit rutilahu dengan anggaran sekitar Rp40 miliar, bersumber dari APBD Karawang.

Sampai saat ini, realisasinya sudah mencapai 80 persen. Artinya sudah ada sekitar 700-an unit rutilahu yang diperbaiki.

Ramon mengakui pada 2018 perbaikan rutilahu yang dilaksanakan di Karawang berkurang dibandingkan dengan program 2017 yang mencapai 1.200 unit.

Tapi pada 2019, kata dia, target rutilahu kembali ditingkatkan menjadi 1.200 unit, sama dengan target yang direalisasikan pada 2017.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018