Bandarlampung (Antaranews Megapolotyan) - Kepala Balai Besar Rehabilitasi Vocasional Bina Dhaksa (BBRVBD) Cibinong Kementerian Sosial RI, AM.Asnandar menghadiri dan menutup pelatihan ketrampilan praktis bagi disabilitas di Balai Latihan Kerja (BLK) Bandarlampung, Selasa (4/09/2018).
Pelatihan yang melibatkan 64 orang disabilitas fisik ini berkat kerja sama antara Dinas Sosial Provinsi Lampung dengan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) Kemensos RI dan BLK Bandarlampung.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 9 Juli sampai dengan 4 September 2018 itu dengan jenis ketrampilan salon, elektronika, menjahit, dan pertukangan. Masing-masing ketrampilan diikuti sebanyak oleh 16 orang.
Dalam sambutannya, Asnandar mengatakan bahwa selama dua tahun ini telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung dalam rehabilitasi vokasional, khususnya disabilitas fisik dan hasilnya sangat memuaskan.
"Saya senang bekerja sama dengan Lampung khususnya Dinsos dan BLK karena setelah mengikuti pelatihan para peserta dapat bekerja baik secara pribadi maupun sebagai karyawan," katanya.
Asnandar menyarankan kepada Dinas Sosial Lampung untuk mendata para disabilitas fisik akibat dari kecelakaan lalulintas maupun akibat kerja.
"Para disabilitas fisik sebagai akibat kecelakaan lalulintas ataupun kecelakaan kerja secara psychologis tentu saja sangat mengalami goncangan, karena itu peran pekerja sosial sangat penting dalam pendampingan sosialnya, setelah mereka menyadari masa depan dirinya maka kita programkan pelatihan ketrampilan yang diperlukan," imbuhnya.
Dilanjutkan pada tahun 2019
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni mengatakan, Tim Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) Provinsi Lampung beberapa hari yang lalu telah menyelesaikan penjangkauan dan layanan sosial di Kabupaten Pringsewu.
Hasil penjangkauan tersebut diketemukan 108 orang disabilitas. Sebanyak 27 orang disabel yang mampu didik dan mampu latih.
Sedang hari ini sampai dengan lima hari ke depan, Tim UPSK sedang melakukan penjangkauan di Kabupaten Way Kanan.
Karena itu diharapkan kerja sama ini dapat dilanjutkan pada tahun 2019 mendatang.
Kepada para peserta Sumarju mengharapkan agar tetap semangat untuk berjuang membangun kehidupan yang lebih baik lagi.
"Gunakan ketrampilan yang telah dikuasai untuk membangun kesejahteraan saudara. Jangan pernah menyerah dengan kondisi fisik saudara tetap semangat dan berdoa," katanya.
Sebagaimana UU No: 8 tahun 2016 tentang Disabilitas diamanahkan dalam rekruitmen tenaga kerja disabilitas mendapatkan quota 1 persen untuk perusahaan swasta, dan 2 persen untuk BUMN/BUMD.
Kesempatan telah terbuka bagi penyandang disabilitas. Oleh karena itu tingkatkan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, sehingga mampu bersaing dengan yang tidak mengalami disabilitas.
"Disabilitas bukan hambatan untuk berkarya," pungkasnya.
Latihan di Bekasi
Sementara itu, Kepala BLK Bandarlampung, Evie Fatmawati mengatakan, peserta pelatihan menunjukkan kemauan yang keras untuk menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jurusannya.
Sehingga hasilnya mampu bersaing dengan lainnya.
Evie juga menawarkan kepada peserta khususnya jurusan elektronika untuk melanjutkan ketrampilannya di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Cevest Bekasi.
Adapun Cevest Bekasi membuka jurusan ketrampilan Teknisi Elektronika: Fiber Optik (V-Sat), Operator Instrumen dan Kontrol Operator Otomasi Elektronika Industri, Teknisi Audio Video, Teknisi Fiber Optik, dan Teknisi Telepon Seluler, Juga Refrigeration: Teknisi Lemari Pendingin (Show Case), Teknisi Pendingin AC Split, Teknisi Refrigerasi Komersial.
"Saya berharap kepada para disabilitas untuk tidak segan-segan berkonsultasi dengan para instruktur apabila terjadi kendala dilapangan," katanya pula.
Acara penutupan ini dihadiri juga Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial; Ratna Fitriani, dan juga jajaran BBRVBD Cibinong, dan para instruktur di lingkungan BLK Bandarlampung. (RLs/Ppid-Dinsos/Humas Prov/ANT/BPJ/MTh).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Pelatihan yang melibatkan 64 orang disabilitas fisik ini berkat kerja sama antara Dinas Sosial Provinsi Lampung dengan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) Kemensos RI dan BLK Bandarlampung.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 9 Juli sampai dengan 4 September 2018 itu dengan jenis ketrampilan salon, elektronika, menjahit, dan pertukangan. Masing-masing ketrampilan diikuti sebanyak oleh 16 orang.
Dalam sambutannya, Asnandar mengatakan bahwa selama dua tahun ini telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung dalam rehabilitasi vokasional, khususnya disabilitas fisik dan hasilnya sangat memuaskan.
"Saya senang bekerja sama dengan Lampung khususnya Dinsos dan BLK karena setelah mengikuti pelatihan para peserta dapat bekerja baik secara pribadi maupun sebagai karyawan," katanya.
Asnandar menyarankan kepada Dinas Sosial Lampung untuk mendata para disabilitas fisik akibat dari kecelakaan lalulintas maupun akibat kerja.
"Para disabilitas fisik sebagai akibat kecelakaan lalulintas ataupun kecelakaan kerja secara psychologis tentu saja sangat mengalami goncangan, karena itu peran pekerja sosial sangat penting dalam pendampingan sosialnya, setelah mereka menyadari masa depan dirinya maka kita programkan pelatihan ketrampilan yang diperlukan," imbuhnya.
Dilanjutkan pada tahun 2019
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni mengatakan, Tim Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) Provinsi Lampung beberapa hari yang lalu telah menyelesaikan penjangkauan dan layanan sosial di Kabupaten Pringsewu.
Hasil penjangkauan tersebut diketemukan 108 orang disabilitas. Sebanyak 27 orang disabel yang mampu didik dan mampu latih.
Sedang hari ini sampai dengan lima hari ke depan, Tim UPSK sedang melakukan penjangkauan di Kabupaten Way Kanan.
Karena itu diharapkan kerja sama ini dapat dilanjutkan pada tahun 2019 mendatang.
Kepada para peserta Sumarju mengharapkan agar tetap semangat untuk berjuang membangun kehidupan yang lebih baik lagi.
"Gunakan ketrampilan yang telah dikuasai untuk membangun kesejahteraan saudara. Jangan pernah menyerah dengan kondisi fisik saudara tetap semangat dan berdoa," katanya.
Sebagaimana UU No: 8 tahun 2016 tentang Disabilitas diamanahkan dalam rekruitmen tenaga kerja disabilitas mendapatkan quota 1 persen untuk perusahaan swasta, dan 2 persen untuk BUMN/BUMD.
Kesempatan telah terbuka bagi penyandang disabilitas. Oleh karena itu tingkatkan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, sehingga mampu bersaing dengan yang tidak mengalami disabilitas.
"Disabilitas bukan hambatan untuk berkarya," pungkasnya.
Latihan di Bekasi
Sementara itu, Kepala BLK Bandarlampung, Evie Fatmawati mengatakan, peserta pelatihan menunjukkan kemauan yang keras untuk menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jurusannya.
Sehingga hasilnya mampu bersaing dengan lainnya.
Evie juga menawarkan kepada peserta khususnya jurusan elektronika untuk melanjutkan ketrampilannya di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Cevest Bekasi.
Adapun Cevest Bekasi membuka jurusan ketrampilan Teknisi Elektronika: Fiber Optik (V-Sat), Operator Instrumen dan Kontrol Operator Otomasi Elektronika Industri, Teknisi Audio Video, Teknisi Fiber Optik, dan Teknisi Telepon Seluler, Juga Refrigeration: Teknisi Lemari Pendingin (Show Case), Teknisi Pendingin AC Split, Teknisi Refrigerasi Komersial.
"Saya berharap kepada para disabilitas untuk tidak segan-segan berkonsultasi dengan para instruktur apabila terjadi kendala dilapangan," katanya pula.
Acara penutupan ini dihadiri juga Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial; Ratna Fitriani, dan juga jajaran BBRVBD Cibinong, dan para instruktur di lingkungan BLK Bandarlampung. (RLs/Ppid-Dinsos/Humas Prov/ANT/BPJ/MTh).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018