Bogor, 27/2 (Antara) - Jenazah Didik Wijaya Putra, mahasiswa IPB yang tewas tenggelam di Sungai Ciliwung, ditemukan mengambang tersangkut di jaring yang telah disiapkan oleh Tim SAR.

"Penemuan jenazah sekitar pukul 17.00 WIB, oleh salah seorang anggota Brimob yang melihat jasad korban mengambang dekat jaring," kata Koordinator Lapangan Tim SAR Asep Khaerudin saat ditemui di RS PMI Bogor, Rabu petang.

Asep mengatakan, jasad korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi jatuhnya korban.

"Beruntung pada Selasa (26/2) malam jaring sudah terpasang, korban ditemukan dengan posisi tertelungkup tersangkut di jaring," kata Asep.

Asep menuturkan Tim SAR telah melakukan pencarian dengan cara menyisir dan menyusuri sungai menggunakan perahu karet serta menyelam ke bawah dasar sungai selama 1,5 hari.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi utuh, berpakaian lengkap dengan jaket hitam dan masih menggunakan bandana (ikat kepala) sama seperti saat korban pergi mengambil air.

Namun, kondisi tubuh korban banyak ditemukan luka pada wajah, dan badan.

"Luka di tubuh korban diduga karena arus di dalam sungai cukup deras, dan banyak cadas serta bebatuan," katanya.

Meski berpakaian utuh, petugas tidak menemukan dompet, telepon genggam dan tas yang digunakan korban saat sebelum kecelakaan.

Jenazah korban langsung dievakuasi dibawa ke ruang forensik RS PMI Bogor untuk dipemulasaraan.

Sementara itu, ratusan mahasiswa D3 IPB memadati kamar mayat untuk menyaksikan proses pengiriman jenazah dari RS menuju Lampung.

"Korban dibawa ke PMI, dan ada acara pelepasan dari kampus IPB di rumah sakit, selanjutnya akan dibawa pulang oleh pihak keluarga ke Lampung," kata Kepala Keamanan IPB Subagio.

Suasana haru mewarnai proses pengafanan korban di ruang Forensik RS PMI.

Isak tangis teman korban, dan keluarga mengiringi kepergian jenazah dari RS PMI dengan menggunakan ambulans IPB
"Didik tu sosok teman yang sangat baik, pengertian dan setia kawan," kenang Bitha, teman sekelas Didik.
 


Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013