Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memastikan persedian beras masih mencukupi untuk musim kemarau hingga akhir tahun, meski mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen.

"Tidak ada pembelian beras dari luar negeri, tetapi harga beras Bulog mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Soetrisno, di Cibinong, Senin.

Menurut dia kenaikan itu disebabkan oleh beberapa masalah, diantaranya lahan pertanian mengalami gagal panen. Hal itu juga sudah dikatakan kementerian terkait.

Biasanya disebabkan dengan adanya kekeringan di beberapa kecamatan yang menjadi salah satu lumbung beras. "Diantaranya di Jonggol, Leuwiliang, Cariu, Laladon, Sukamakmur. Penyebab lain, petani harus melakukan panen sebelum masanya," katanya.

Oleh sebab itu terjadi kenaikan harga, misalnya bila harga beras Bulog seharga Rp11.650 menjadi Rp11.700 perkilogram.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor memperkirakan rentang waktu musim kemarau saat ini lebih panjang dibandingkan tahun 2017.

"Biasanya musim kemarau hanya sampai September atau Oktober. Tapi tahun ini bisa sampai November 2018," katanya.

Petani juga tidak dapat melakukan sistem pengairan bergilir karena kapasitas air sudah terbagi sesuai kebutuhannya, sehingga penggunaan air irigasi tidak maksimal.

Pembahasan masalah ini akan dilakukan dengan Bupati Bogor.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018