Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Palang Merah Indonesia (PMI) menerjunkan puluhan relawannya untuk membantu proses evakuasi korban luka maupun meninggal dunia ke rumah sakita akibat dampak gempa bumi 7 Skala Richter yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Senin, (6/8) ini kita mengirimkan tim medis yang terdiri dari dokter dan paramedis dari PMI Solo untuk membantu tim di lokasi yang sudah bekerja sejak Minggu, (5/8) malam. Selain itu tim pendukung lainnya dari PMI Pusat akan diberangkatkan hari ini juga," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi melalui sambungan teleponnya, Senin.
Rencananya, relawan PMI yang didatangkan dari berbabai daerah di Indonesia tersebut akan langsung bergabung dengan Tim SAR gabungan lainnya untuk mempercepat proses penanggulangan bencana.
Hingga saat ini kondisi di lokasi bencana seperti di Lombok Utara masyarakat masih terlihat panik serta trauma. Maka dari itu, tim yang diturunkan tidak hanya petugas evakuasi korban saja, tetapi paramedis sebab informasinya di lokasi bencana kekurangan petugas medis baik dokter maupun perawat.
Menurutnya, pihaknya juga sudah menyiapkan bantuan untuk disalurkan ke korban bencana mulai dari makanan instan atau siap saji, tenda darurat dan lain. Relawan yang sudah bergabung dengan tim SAR terus melakukan evakuasi dan penyisiran.
"Kami juga sudah menghubungi beberapa cabang PMI di Indonesia untuk menyiapkan sukarelawan dan relawannya untuk diberangkatkan ke NTB. Karena dampak bencana ini yang cukup luas sehingga membutuhkan cukup banyak personel," tambahnya.
Sementara Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana mengatakan pihaknya sudah dihubungi oleh PMI Pusat untuk menyiagakan personelnya yang sewaktu-waktu diberangkatkan ke NTB untuk ikut membantu korban bencana gempa bumi.
"Kami sudah siap jika ada perintah untuk berangkat ke NTB, karena kami bisa merasakan penderitaan para korban bencana di sana apalagi Kabupaten Sukabumi pun sama merupakan daerah rawan bencana gempa bumi yang belum lama ini juga gempa merusak ratusan rumah di Sukabumi," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Senin, (6/8) ini kita mengirimkan tim medis yang terdiri dari dokter dan paramedis dari PMI Solo untuk membantu tim di lokasi yang sudah bekerja sejak Minggu, (5/8) malam. Selain itu tim pendukung lainnya dari PMI Pusat akan diberangkatkan hari ini juga," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi melalui sambungan teleponnya, Senin.
Rencananya, relawan PMI yang didatangkan dari berbabai daerah di Indonesia tersebut akan langsung bergabung dengan Tim SAR gabungan lainnya untuk mempercepat proses penanggulangan bencana.
Hingga saat ini kondisi di lokasi bencana seperti di Lombok Utara masyarakat masih terlihat panik serta trauma. Maka dari itu, tim yang diturunkan tidak hanya petugas evakuasi korban saja, tetapi paramedis sebab informasinya di lokasi bencana kekurangan petugas medis baik dokter maupun perawat.
Menurutnya, pihaknya juga sudah menyiapkan bantuan untuk disalurkan ke korban bencana mulai dari makanan instan atau siap saji, tenda darurat dan lain. Relawan yang sudah bergabung dengan tim SAR terus melakukan evakuasi dan penyisiran.
"Kami juga sudah menghubungi beberapa cabang PMI di Indonesia untuk menyiapkan sukarelawan dan relawannya untuk diberangkatkan ke NTB. Karena dampak bencana ini yang cukup luas sehingga membutuhkan cukup banyak personel," tambahnya.
Sementara Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana mengatakan pihaknya sudah dihubungi oleh PMI Pusat untuk menyiagakan personelnya yang sewaktu-waktu diberangkatkan ke NTB untuk ikut membantu korban bencana gempa bumi.
"Kami sudah siap jika ada perintah untuk berangkat ke NTB, karena kami bisa merasakan penderitaan para korban bencana di sana apalagi Kabupaten Sukabumi pun sama merupakan daerah rawan bencana gempa bumi yang belum lama ini juga gempa merusak ratusan rumah di Sukabumi," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018