Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengangkut sekitar 8 ton sampah dari Muara Sungai Citarum, Desa Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong, Kamis.

"Kegiatan ini melibatkan unsur masyarakat Desa Pantaimekar dalam program Bersih-Bersih Pesisir," kata Field Manager PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, Ceppy Agung Kurniawan, di Muaragembong.

Menurut dia, proses pengangkutan sampah itu melibatkan unsur masyarakat dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Citra Alam Bahari, Karang Taruna Pantaimekar, pelajar hingga perwakilan unsur pemerintah daerah di sekitar kawasan Eco Wisata Mangrove RT01 RW 01 Pantaimekar.

Menurut dia, Desa Pantaimekar yang berada di Muara Sungai Citarum membuat sampah rumah tangga dari daerah lain berlabuh di Desa Pantaimekar yang merupakan kawasan pesisir Laut Muaragembong yang berbatasan dengan sisi utara Teluk Jakarta.

Tujuan dari digelarnya program Bersih-Bersih Pesisir ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggal mereka.

Kegiatan itu meliputi sosialisasi kebersihan, aksi pungut sampah, lomba kampung sehat, pengadaan tempat sampah, pemasangan papan sosialisasi kebersihan lingkungan serta perlombaan masyarakat.

"Aksi pungut sampah ini melibatkan warga di tiga Rukun Tetangga (Rt) Pantaimekar," katanya.

Ceppy mengatakan, sampah yang terkumpul kemudian diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi menggunakan satu unit truk sampah Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bekasi berkapasitas angkut 8 ton.

Menurut dia, program tersebut merupakan salah satu program lanjutan dari hasil studi keanekaragaman hayati yang dilaksanakan sejak 2016.

Pada 2017, pihaknya membentuk organisasi dan penguatan kelompok, rencana tata ruang daerah serta pembangunan sarana dan prasarana.

"Baru pada tahun ini kami menambah biota mangrove serta melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah," katanya.

Ceppy mengatakan, kawasan Hutan Mangrove Muaragembong merupakan bagian dari rangkaian ekosistem mangrove di pesisir utara Teluk Jakarta, dari Tanjung Pasir Tangerang, Banten hingga ujung Karawang.

"Namun sayangnya, kondisi mangrove kita terus memburuk dari waktu ke waktu. Kerusakan mangrove ini berkontribusi menambah karbon dioksida atmosfer," katanya.

Pihaknya pun berinisiatif untuk terus meningkatkan indeks keanekaragaman hayati di wilayah setempat. Pada 2018, indeks keanekaragaman hayati di Pantaimekar tercatat telah berkembang 1,003 persen.

Pelaksana tugas Kepala Desa Pantaimekar mengapresiasi positif kegiatan itu, mengingat berbagai dampak kerusakan lingkungan yang kini tengah diderita warga Pantaimekar berupa kerusakan rumah, fasilitas umum, infrastruktur transportasi akibat abrasi.

"Kita juga sering dilanda banjir akibat pasang laut yang merusak banyak bangunan dan infrastruktur," katanya.

Kebiasaan masyarakat setempat membuang sampah di dekat rumahnya, dilakukan untuk menambah daratan yang selama ini tergerus oleh abrasi.

"Sampah-sampah di sini memang sengaja ditumpuk warga agar bisa kenambah daratan," katanya.

Untuk itu pihaknya sangat menyambut baik kegiatan Bersih-Bersih Pesisir sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018