Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, hingga Rabu (1/8) mencatat sedikitnya enam orang calon haji 2018 asal wilayah setempat wafat saat menjalankan ibadah di Tanah Suci Arab Saudi.
"Dari data yang diperoleh selama pemberangkatan 40 kloter pada hari ini, ada jamaah calon haji (JCH) yang wafat di Madinah dan saat ini perosesnya langsung dari PPIH Arab Saudi," kata Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jabar Novam Scorpiantrien di Bekasi.
Menurut dia, calon haji yang wafat terdiri atas Ade Akum Dachyudi Idi(67) Kloter JKS 13 asal Kota Bandung, Machyar Sahromi Muhammad Thaif (87), Kloter JKS 6 asal Kabupaten Garut, Widodo Karto Semito Jimin (56) Kloter JKS 35 asal Kota Bekasi, Ame Omon Jasan Omon (55) Kloter JKS 31 asal Kabupaten Karawang, Dadang Saepulloh Abdullah (57) Kloter JKS 3 asal Kabupaten Bekasi dan Daklan Mustopa Kholil (58) Kloter JKS 38 asal Kabupaten Cirebon.
"Mayoritasnya adalah CHJ berkategori risiko tinggi karena faktor usia. Satu di antaranya perempuan," katanya.
Dikatakan Novam, pada pemberangkatan gelombang pertama yang terdiri atas 40 kloter, pihaknya telah memberangkatkan 16.324 JCH dan saat ini pemberangkatan sudah memasuki gelombang kedua dimulai dari kloter 41 yang saat ini sudah sampai di Makkah.
"Sampai saat ini, data yang kami peroleh dari Arab Saudi JCH yang wafat di Madinah berjumlah enam orang dan itu dari berbagai kloter," katanya.
JCH yang wafat, kata dia, rencananya akan dimakamkan di Baki karena pihak maskapai penerbangan tidak menyediakan ruang khusus pengangkutan jasad jamaah yang meninggal di Tanah Suci.
Novam mengatakan, JCH yang meninggal akan diberi surat badal haji oleh PPIH Arab Saudi dan untuk badal haji akan dilaksanakan oleh pendampingnya atau ada petugas khusus yang membadalkan JCH yang wafat.
"Kita selalu berharap Jamaah yang diberangkatkan hajinya akan selalu diberikan kesehatan hingga kepulangannya nanti. Maka dari itu kami mengimbau para Jamaah untuk selalu menjaga kesehatannya selama pelaksanaan ibadah haji," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Dari data yang diperoleh selama pemberangkatan 40 kloter pada hari ini, ada jamaah calon haji (JCH) yang wafat di Madinah dan saat ini perosesnya langsung dari PPIH Arab Saudi," kata Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jabar Novam Scorpiantrien di Bekasi.
Menurut dia, calon haji yang wafat terdiri atas Ade Akum Dachyudi Idi(67) Kloter JKS 13 asal Kota Bandung, Machyar Sahromi Muhammad Thaif (87), Kloter JKS 6 asal Kabupaten Garut, Widodo Karto Semito Jimin (56) Kloter JKS 35 asal Kota Bekasi, Ame Omon Jasan Omon (55) Kloter JKS 31 asal Kabupaten Karawang, Dadang Saepulloh Abdullah (57) Kloter JKS 3 asal Kabupaten Bekasi dan Daklan Mustopa Kholil (58) Kloter JKS 38 asal Kabupaten Cirebon.
"Mayoritasnya adalah CHJ berkategori risiko tinggi karena faktor usia. Satu di antaranya perempuan," katanya.
Dikatakan Novam, pada pemberangkatan gelombang pertama yang terdiri atas 40 kloter, pihaknya telah memberangkatkan 16.324 JCH dan saat ini pemberangkatan sudah memasuki gelombang kedua dimulai dari kloter 41 yang saat ini sudah sampai di Makkah.
"Sampai saat ini, data yang kami peroleh dari Arab Saudi JCH yang wafat di Madinah berjumlah enam orang dan itu dari berbagai kloter," katanya.
JCH yang wafat, kata dia, rencananya akan dimakamkan di Baki karena pihak maskapai penerbangan tidak menyediakan ruang khusus pengangkutan jasad jamaah yang meninggal di Tanah Suci.
Novam mengatakan, JCH yang meninggal akan diberi surat badal haji oleh PPIH Arab Saudi dan untuk badal haji akan dilaksanakan oleh pendampingnya atau ada petugas khusus yang membadalkan JCH yang wafat.
"Kita selalu berharap Jamaah yang diberangkatkan hajinya akan selalu diberikan kesehatan hingga kepulangannya nanti. Maka dari itu kami mengimbau para Jamaah untuk selalu menjaga kesehatannya selama pelaksanaan ibadah haji," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018