Sukabumi (Antaranews) - Ratusan Relawan Masa Depan Kita (MDK) berdeklarasi mendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Moeldoko bersanding di Pemilihan Presiden (Pilpres) periode 2019-2024.

"Jokowi dan Moeldoko merupakan sosok ideal untuk memimpin bangsa ini karena pengalaman keduanya sudah teruji," kata Ketua Umum Relawan MDK Gunawan Saputra di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, sosok Jokowi yang saat ini masih menjabat sebagai Presiden RI sudah terbukti mampu memimpin bangsa ini yang dibuktikan dengan pembangunan hampir di seluruh pelosok Indonesia. Bahkan Kabupaten Sukabumi pun turut menikmati pembangunan tersebut.

Seperti percepatan pembangunan jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor dan Bandar Udara (Bandara) Sukabumi yang dibangun dalam waktu dekat.

Sementara, Moeldoko yang merupakan purnawirawan Jendral TNI dengan latar belakang militer ini sangat cocok bersanding dengan Jokowi, karena jendral tersebut dikenal tegas, bersih dan mampu menjalankan tugas dan amanat negara.

Maka dari itu, pihaknya yakin jika kedua sosok ini maju dalam pilpres mendatang merupakan sosok masa depan yang dibutuhkan bangsa ini karena bisa saling mengisi.?

Selain itu, dukungan pun datang dari berbagai elemen masyarakat yang tidak hanya di Sukabumi saja tetapi di Indonesia. Sehingga elektabilitasnya dipastikan akan melonjak dan bisa dengan mudah memenangkan Pilpres 2019.

"Kami mendukung Pak Jokowi memimpin bangsa dan negara ini. Sebagai bentuk nyata ini kami memilih Pak Moeldoko untuk menjadi calon Wakil Presiden RI dan diyakini bisa mendongkrak elektabilitas," tambahnya.

Sementara, perwakilan Kampung Adat Ciptamulya Sukabumi Baihaqi yang juga berdeklarasi mendukung Jokowi-Moeldoko menjadi Capres dan Cawapres RI menilai sosok kedua figur itu paling layak memimpin negara dan bangsa ini.

"Sudah tidak perlu dipertanyakan lagi prestasi dan kemampuan keduanya karena sudah terbukti dan bisa dilihat dengan nyata," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018