Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto menghadiri seminar nasional dan pelepasan alumni Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor atau SB-IPB yang berlangsung di Jakarta, Sabtu.
Menperin menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional yang dihadiri 700 perserta, mengangkat tema "Entrepreneurship in Indonesia 4.0 : Prospects and Challenges".
"Kementerian perindustrian mengapresiasi IPB dengan pelepasan alumni SB IPB ini, karena IPB sudah menghasilkan banyak lulusan terbaik," katanya.
Ia menambahkan selain melahirkan banyak alumni dalam mendukung sektor industri, pada era industri 4.0 ini, IPB juga sudah meluncurkan program IPB 4.0.
"Tentunya ini merupakan bagian untuk mendukung program pemerintah Making Indonesia 4.0," ujarnya.
Dalam paparannya, Memperin menyampaikan beberapa hal terkait peluang dan tantangan pemerintah Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0, di mana pemerintah telah menyiapkan program dengan `tagline` yang disetujui oleh Presiden yakni `Making Indonesia 4.0`.
"Negara-negara di Asia telah menyiapkan diri di era industri keempat ini, seperti India dengan Made in India, dan Thailand juga dengan Thailand 4.0, maka Indonesia juga siap dengan Making Indonesia 4.0," jelas Airlangga.
Politisi Golkar ini mengatakan, Making Indonesia 4.0 diharapkan menginspirasi bangsa Indonesia secara keseluruhan untuk menghadapi revolusi industri ini.
Ia berbagi informasi tentang revolusi industri 4.0 yang dimulai dari Jerman tahun 2011. Hal ini dilakukan Jerman ingin mengembalikan industri kepada manufaktur.
"Karena manufaktur menjadi kekuatan perekonomian, apabila negara ingin masuk menjadi negara maju," katanya.
Ia menyebutkan, negara-negara Barat tidak ingin mengembangkan industri berbasi jasa saja, karena mereka tidak memiliki sumber daya yang melimpah seperti Indonesia, sehingga menjadikan manufaktur sebagai `mainstream industry" dan lari ke mekaniksasi, serta robotik.
Negara-negara di Asia merespon hal ini, termasuk Indonesia dengan program Making Indonesia 4.0.
Making Indonesia 4.0 diluncurkan oleh Presiden bulan April 2018. Dan ini sejalan dengan IPB yang telah meluncurkan program IPB 4.0.
"Ini sudah cocok, sehingga tinggal menyambungkannya dan mencocokkannya dengan industri untuk menyiapkan Indonesia menuju 2030," ujar Airlangga
Airlangga mengatakan, dirinya sangat merespon segala kegiatan berkaitan dengan era industri 4.0, termasuk seminar nasional yang diselenggarakan IPB hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Menperin menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional yang dihadiri 700 perserta, mengangkat tema "Entrepreneurship in Indonesia 4.0 : Prospects and Challenges".
"Kementerian perindustrian mengapresiasi IPB dengan pelepasan alumni SB IPB ini, karena IPB sudah menghasilkan banyak lulusan terbaik," katanya.
Ia menambahkan selain melahirkan banyak alumni dalam mendukung sektor industri, pada era industri 4.0 ini, IPB juga sudah meluncurkan program IPB 4.0.
"Tentunya ini merupakan bagian untuk mendukung program pemerintah Making Indonesia 4.0," ujarnya.
Dalam paparannya, Memperin menyampaikan beberapa hal terkait peluang dan tantangan pemerintah Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0, di mana pemerintah telah menyiapkan program dengan `tagline` yang disetujui oleh Presiden yakni `Making Indonesia 4.0`.
"Negara-negara di Asia telah menyiapkan diri di era industri keempat ini, seperti India dengan Made in India, dan Thailand juga dengan Thailand 4.0, maka Indonesia juga siap dengan Making Indonesia 4.0," jelas Airlangga.
Politisi Golkar ini mengatakan, Making Indonesia 4.0 diharapkan menginspirasi bangsa Indonesia secara keseluruhan untuk menghadapi revolusi industri ini.
Ia berbagi informasi tentang revolusi industri 4.0 yang dimulai dari Jerman tahun 2011. Hal ini dilakukan Jerman ingin mengembalikan industri kepada manufaktur.
"Karena manufaktur menjadi kekuatan perekonomian, apabila negara ingin masuk menjadi negara maju," katanya.
Ia menyebutkan, negara-negara Barat tidak ingin mengembangkan industri berbasi jasa saja, karena mereka tidak memiliki sumber daya yang melimpah seperti Indonesia, sehingga menjadikan manufaktur sebagai `mainstream industry" dan lari ke mekaniksasi, serta robotik.
Negara-negara di Asia merespon hal ini, termasuk Indonesia dengan program Making Indonesia 4.0.
Making Indonesia 4.0 diluncurkan oleh Presiden bulan April 2018. Dan ini sejalan dengan IPB yang telah meluncurkan program IPB 4.0.
"Ini sudah cocok, sehingga tinggal menyambungkannya dan mencocokkannya dengan industri untuk menyiapkan Indonesia menuju 2030," ujar Airlangga
Airlangga mengatakan, dirinya sangat merespon segala kegiatan berkaitan dengan era industri 4.0, termasuk seminar nasional yang diselenggarakan IPB hari ini.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018