Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Stasiun Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta bantuan penempatan empat orang petugas dari Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk bersiaga menjaga kondusivitas layanan pascapembaruan sistem layanan tiket, Senin.

"KCI telah mengutus empat personel bantu jaga untuk kondusivitas layanan di Stasiun Kota Bekasi. Sejauh ini situasi sudah terkendali dan tidak ada kerusuhan walau pun ramai banget tadi pagi," kata petugas keamanan Stasiun Kota Bekasi Atmo di Bekasi, Senin.

Antrean calon penumpang kereta cair sekitar pukul 09.00 WIB dan tepat sejam kemudian sistem kembali normal.

Menurut dia, petugas tersebut akan disiagakan mulai hari ini hingga Selasa (24/7) untuk memastikan layanan tiket berjalan kondusif pada agenda jam pulang kerja.

"Mereka adalah petugas tiket yang langsung didatangkan KCI ke stadiun Kota Bekasi untuk memudahkan koordinasi bila sewaktu-waktu kembali terjadi gangguan," ujarnya.

Kepala Stasiun Bekasi, Syarif Hidayat mengatakan hasil evaluasi pihaknya terhadap kejadian antrean calon penumpang pada subuh hingga menjelang siang hari tadi dipicu sikap pengguna kartu multi trip (KMT) dan kartu bank lain pada commuter line Jabodetabek yang tidak biasa mengantre dalam melakukan tap pada gate masuk.

Antrean terjadi pada jam keberangkatan kereta rel listrik (KRL) pukul 04.30 WIB hingga pukul 07.30 WIB. Antrean mengular sampai ke pintu keluar hingga memicu saling mendorong antarpenumpang.

"Jadi nih tipe-tipe penumpang banyak, ada yang ngerti, ada yang tidak ngerti dan ada yang ngerti tapi pura-pura tidak ngerti," tambahnya.

Pihaknya saat ini menyediakan lima loket di sisi utara dan tambahan dua loket di sisi selatan.

"Kami juga menyediakan Surat keterlambatan bagi penumpang untuk diketahui oleh pimpinannya," ujarnya.

Dirinya mencatat, jumlah penumpang pada jam sibuk pukul 04.30 WIB hingga pukul 09.00 WIB tercatat sebanyak 26.000 orang yang mengarah ke Jakarta dan sekitarnya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018