Karawang (Antaranews Megapolitan) - Abah Ajum (90) yang dikenal sebagai jawara kampung di Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terharu saat rumahnya dirobohkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi, Kamis.
   
"Abah cuma bisa bilang haturnuhun (terima kasih). Jadi Besok-besok kalau tidur tidak khawatir roboh," kata abah Ajum, terharu melihat rumahnya dirobohkan untuk kemudian diperbaiki.
   
Nandang, tetangga abah Ajum, mengatakan, waktu masih muda abah dikenal sebagai jawara, karena sakti. Beberapa kali dinyatakan meninggal, tapi hidup lagi. 
   
"Kalau sekarang, kondisinya sudah pikun karena sudah tua," kata dia.
   
Abah Ajum tinggal bersama isterinya di sebuah rumah yang hampir ambruk, di Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Karawang. Di rumah yang tidak layak huni tersebut, abah Ajum tinggal bersama tiga anaknya yang sudah berkeluarga.  
   
Terkait dengan kondisi rumah abah Ajum, Nandang mengaku sudah beberapa kali meminta bantuan renovasi kepada pemerintah kabupaten setempat. 
   
Tetapi upayanya belum berhasil. Sehingga warga dan Ketua RT setempat sepakat untuk memposting kondisi rumah yang tidak layak huni ke sosial media. 
   
"Sebelum posting, kami musyawarah dulu. Akhirnya diputuskan ya posting saja. Responnya luar biasa. Banyak teman-teman facebook yang membagikan atau memposting ulang," katanya.
   
Beberapa Grup Facebook di Karawang sempat ramai akibat adanya unggahan kondisi rumah abah Ajum itu. Hingga akhirnya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi membaca unggahan itu. 
   
Dedi Mulyadi sendiri tidak berkomentar apapun dalam unggahan warga itu. Dia memilih langsung mendatangi lokasi dan melihat keadaan yang sesungguhnya. Saat sampai di rumah Abah Ajum, dia sempat mencocokan foto abah yang beredar dengan wajah sebenarnya. 

Setelah terkonfirmasi, mantan Bupati Purwakarta itu langsung menyerukan kepada warga agar bergotong royong. Kemudian warga, terutama para pemuda berbondong-bondong membantu pembongkaran rumah abah Ajum. 
   
"Ini kegiatan saya kalau ada waktu luang. Di Subang dan Cirebon kebetulan kita sedang bangun tajug (mushola kecil). Di sini bangun rumah abah. Nanti gak tahu dimana lagi, yang penting kehadiran kita ada manfaatnya," kata Dedi.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018