Mogadishu (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Setidak-tidaknya 13 orang cedera pada Sabtu dalam pengeboman mobil di dekat istana kepresidenan Somalia serta ledakan lain di kantor polisi di dekat ibu kota, kata dinas penanganan darurat.
"Pada tahap pertama, kami membawa 13 orang terluka dari tempat di dekat dua ledakan itu," kata Abdikadir Abdirahman, direktur dinas darurat Amin Ambulance, kepada Reuters pada Sabtu.
Mayor Polisi Mohamed Hussein mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan pertama, pengeboman dengan menggunakan mobil, terjadi di dekat kantor kepresidenan, sementara ledakan kedua terjadi di seberang kantor polisi.
Saksi melihat asap mengepul dari beberapa kendaraan terbakar di tempat ledakan itu.
Kelompok garis keras al Shabaab kerap melakukan serangan bom di negara Tanduk Afrika itu, tempat mereka bertempur untuk menggulingkan pemerintah pusat. Namun, sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan-ledakan pada Sabtu.
Kelompok itu ingin menggulingkan pemerintahan pusat yang didukung Barat, mengusir pasukan penjaga perdamaian AMISOM yang diberi mandat serta membentuk suatu pemerintahan berdasarkan pemahaman keras mereka soal hukum syariat Islam.
Somalia dibelenggu kekerasan dan pelanggaran hukum sejak Mohamed Siad Barre digulingkan pada awal 1990-an.
Hussein mengatakan pasukan keamanan mengeluarkan tembakan setelah ledakan-ledakan terjadi.
Sirine ambulans terdengar, sementara pengumuman dikumandangkan melalui pengeras suara agar warga membantu membuka jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Pada tahap pertama, kami membawa 13 orang terluka dari tempat di dekat dua ledakan itu," kata Abdikadir Abdirahman, direktur dinas darurat Amin Ambulance, kepada Reuters pada Sabtu.
Mayor Polisi Mohamed Hussein mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan pertama, pengeboman dengan menggunakan mobil, terjadi di dekat kantor kepresidenan, sementara ledakan kedua terjadi di seberang kantor polisi.
Saksi melihat asap mengepul dari beberapa kendaraan terbakar di tempat ledakan itu.
Kelompok garis keras al Shabaab kerap melakukan serangan bom di negara Tanduk Afrika itu, tempat mereka bertempur untuk menggulingkan pemerintah pusat. Namun, sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan-ledakan pada Sabtu.
Kelompok itu ingin menggulingkan pemerintahan pusat yang didukung Barat, mengusir pasukan penjaga perdamaian AMISOM yang diberi mandat serta membentuk suatu pemerintahan berdasarkan pemahaman keras mereka soal hukum syariat Islam.
Somalia dibelenggu kekerasan dan pelanggaran hukum sejak Mohamed Siad Barre digulingkan pada awal 1990-an.
Hussein mengatakan pasukan keamanan mengeluarkan tembakan setelah ledakan-ledakan terjadi.
Sirine ambulans terdengar, sementara pengumuman dikumandangkan melalui pengeras suara agar warga membantu membuka jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018