Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haythar menemui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta, Sabtu (12/7), dalam rangka membahas masa depan dana otonomi khusus dan strategi pembangunan Aceh.

"Pertemuannya berlangsung di kediaman pribadi Mendagri di Jakarta, berdiskusi tentang dana otsus dan pembangunan Aceh," kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Lembaga Wali Nanggroe Zulfikar Idris yang dihubungi dari Banda Aceh, Minggu.

Pertemuan ini membahas sejumlah isu strategis, khususnya terkait arah pembangunan Aceh bidang ekonomi, pendidikan, sosial budaya, serta tata kelola pemerintahan daerah.

Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud menekankan dukungan dari pemerintah pusat sangat penting dalam membangun Aceh, khususnya melalui Kemendagri.

Tgk Malik menyampaikan dana otsus yang selama ini dikucurkan (sejak 2008–2025) belum memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh sehingga pengawasannya perlu ditingkatkan.

"Kemendagri memiliki otoritas strategis untuk memastikan bahwa anggaran dalam APBA (Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh) benar-benar digunakan demi meningkatkan keadilan dan kesejahteraan rakyat Aceh," ujarnya.

Pertemuan juga menyoroti peran penting Lembaga Wali Nanggroe (LWN), yang didirikan berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Lembaga ini berperan sebagai pemersatu rakyat Aceh dan otoritas adat bersifat independen, bukan lembaga politik maupun pemerintahan.

Baca juga: Mendagri dan Wali Nanggroe Aceh bahas penguatan PAD

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025