Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Pengelola jaringan ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), untuk meningkat kemampuan calon tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
Direktur SDM Alfamart, Tri Wasono Sunu saat penandatanganan nota kesepahaman Alfamart-Kemnaker di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin, mengatakan saat ini pihaknya sangat sulit mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi mumpuni.
"Alfamart banyak merekrut lulusan SMK, namun sangat disayangkan para lulusan ini tidak siap kerja, baik secara mental maupun kompetensi, sehingga kami harus memberikan pelatihan dari awal lagi untuk mereka," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, Alfamart bekerja sama dengan Kemenaker untuk memberikan pelatihan dengan methode berbasis kompetensi, di mana kurikulum yang digunakan telah disediakan dengan kompetensi jabatan yang disediakan Alfamart.
Sebagai proyek percontohan, pelatihan akan dikhususkan untuk pekerjaan sebagai "member relation officer" (MRO) Alfamart.
Sunu menjelaskan, MRO bertanggung jawab terhadap perekrutan serta pembinaan warung-warung tradisional di sekitar Toko Alfamart dengan radius 2-3 kilometer.
"Kebutuhan MRO cukup besar, dan kami kesulitan untuk mendapatkannya karena seorang MRO perlu memiliki kecakapan berkomunikasi dengan orang lain, karena akan membimbing para pengelola warung-warung disekitarnya," kata dia.
Dalam tahun pertama, pelatihan akan dilaksanakan dalam empat batch, dimana masing-masing batch terdiri dari 16 peserta. Setelah mengikuti pelatihan akan langsung memperoleh pekerjaan sebagai MRO.
Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Bambang Satrio Lelono mengatakan pelatihan akan diadakan di Balai Latihan Kerja di Semarang.
"Untuk sementara ini pelatihan diadakan di Semarang, setelah itu saya harap pelatihan ini bisa diikuti oleh BLK lainnya di seluruh Indonesia," kata dia.
Satrio menyambut baik kerja sama ini, apalagi fokus pemerintah saat ini adalah membangun sumber daya manusia. Kerja sama dengan pihaknya swasta sangat membantu mempercepat peningkatan kemampuan tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
"Nanti akan ada banyak jenis pekerjaan yang hilang dan akan diganti dengan mesin, untuk itu kita harus membenahi tenaga kerja Indonesia dengan berbagai kemampuan," kata dia. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Direktur SDM Alfamart, Tri Wasono Sunu saat penandatanganan nota kesepahaman Alfamart-Kemnaker di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin, mengatakan saat ini pihaknya sangat sulit mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi mumpuni.
"Alfamart banyak merekrut lulusan SMK, namun sangat disayangkan para lulusan ini tidak siap kerja, baik secara mental maupun kompetensi, sehingga kami harus memberikan pelatihan dari awal lagi untuk mereka," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, Alfamart bekerja sama dengan Kemenaker untuk memberikan pelatihan dengan methode berbasis kompetensi, di mana kurikulum yang digunakan telah disediakan dengan kompetensi jabatan yang disediakan Alfamart.
Sebagai proyek percontohan, pelatihan akan dikhususkan untuk pekerjaan sebagai "member relation officer" (MRO) Alfamart.
Sunu menjelaskan, MRO bertanggung jawab terhadap perekrutan serta pembinaan warung-warung tradisional di sekitar Toko Alfamart dengan radius 2-3 kilometer.
"Kebutuhan MRO cukup besar, dan kami kesulitan untuk mendapatkannya karena seorang MRO perlu memiliki kecakapan berkomunikasi dengan orang lain, karena akan membimbing para pengelola warung-warung disekitarnya," kata dia.
Dalam tahun pertama, pelatihan akan dilaksanakan dalam empat batch, dimana masing-masing batch terdiri dari 16 peserta. Setelah mengikuti pelatihan akan langsung memperoleh pekerjaan sebagai MRO.
Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Bambang Satrio Lelono mengatakan pelatihan akan diadakan di Balai Latihan Kerja di Semarang.
"Untuk sementara ini pelatihan diadakan di Semarang, setelah itu saya harap pelatihan ini bisa diikuti oleh BLK lainnya di seluruh Indonesia," kata dia.
Satrio menyambut baik kerja sama ini, apalagi fokus pemerintah saat ini adalah membangun sumber daya manusia. Kerja sama dengan pihaknya swasta sangat membantu mempercepat peningkatan kemampuan tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
"Nanti akan ada banyak jenis pekerjaan yang hilang dan akan diganti dengan mesin, untuk itu kita harus membenahi tenaga kerja Indonesia dengan berbagai kemampuan," kata dia. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018