Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melakukan penataan pada sistem pariwisata daerah yang sering kali menjadi sorotan negatif.
"Sorotan itu lebih kepada peruntukan tempat wisata yang disalahgunakan oleh oknum-oknum yang membuka ruang seperti prostitusi pada daerah wisata. Tapi juga harus melakukan penataan ulang, agar pengunjung menjadi nyaman," kata anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Egy Gunadhi Wibawa di Cibinong, Kamis.
Menurutnya penataan itu harus dimulai dari pembangunan jalan untuk akses pariwisata berbeda dengan pada umumnya. Dan juga pemerataan pengunjung agar tidak terfokus hanya pada satu titik area.
Namun dalam perkembangannya area yang sering kali menjadi destinasi unggulan hanya berada pada daerah Puncak-Kabupaten Bogor. Dan pada daerah tersebut termasuk area dengan kepadatan lalulintas yang krusial.
Oleh sebab itu, perlunya pengaturan dari arah Gerbang Tol Gadok menuju Jalur Puncak harus ada jalan tersendiri. Sedangkan untuk konvensional atau yang hendak menuju Cianjur dan sekitarnya harus ada jalan tersendiri.
Pasalnya dalam hal ini masih kurang sisi pengaturan dan tentunya akan berpengaruh kepada pendapatan asli daerah (PAD) yang dimana pada Kabupaten Bogor termasuk paling tinggi dan penyumbang utama pariwisata.
"Itu juga harus ada peta wisata yang terintegrasi berupa aplikasi. Tentunya akan bermafaat bagi pengunjung yang datang dan harus ada berbagai fasilitas seperti ulasan cerita teritorial, fasilitas berupa hotel, maupun lain sebagainya," jelasnya.
Ia menambahkan dalam hal ini pada pengaturan jalan wisata pada pintu masuk terdapat kartu parkir elektronik yang dimana akan pengunjung tidak perlu melakukan antrian panjang.
Itu akan berpengaruh pada setiap kendaraan yang hendak memarkirnya, dan ini adalah salah satu solusi pengaturan tempat wisata yang cermat.
Selain itu dalam hal ini tidak akan menggangu pengguna jalan yang hendak mengarah ke Cianjur maupun sekitar Bandung.
"Tapi untuk saat ini jalur yang ada terkesan padat dengan kendaraan roda empat maupun dua. Tentu itu secara pengaturan lalulintas akan menjadi susah," katanya.
Egy menyebutkan ini adalah bentuk antisipasi dimana kemajuan jaman mendominasi dengan adanya pembaharuan kebijakan dan pembangunan infrastruktur yang efektif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Sorotan itu lebih kepada peruntukan tempat wisata yang disalahgunakan oleh oknum-oknum yang membuka ruang seperti prostitusi pada daerah wisata. Tapi juga harus melakukan penataan ulang, agar pengunjung menjadi nyaman," kata anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Egy Gunadhi Wibawa di Cibinong, Kamis.
Menurutnya penataan itu harus dimulai dari pembangunan jalan untuk akses pariwisata berbeda dengan pada umumnya. Dan juga pemerataan pengunjung agar tidak terfokus hanya pada satu titik area.
Namun dalam perkembangannya area yang sering kali menjadi destinasi unggulan hanya berada pada daerah Puncak-Kabupaten Bogor. Dan pada daerah tersebut termasuk area dengan kepadatan lalulintas yang krusial.
Oleh sebab itu, perlunya pengaturan dari arah Gerbang Tol Gadok menuju Jalur Puncak harus ada jalan tersendiri. Sedangkan untuk konvensional atau yang hendak menuju Cianjur dan sekitarnya harus ada jalan tersendiri.
Pasalnya dalam hal ini masih kurang sisi pengaturan dan tentunya akan berpengaruh kepada pendapatan asli daerah (PAD) yang dimana pada Kabupaten Bogor termasuk paling tinggi dan penyumbang utama pariwisata.
"Itu juga harus ada peta wisata yang terintegrasi berupa aplikasi. Tentunya akan bermafaat bagi pengunjung yang datang dan harus ada berbagai fasilitas seperti ulasan cerita teritorial, fasilitas berupa hotel, maupun lain sebagainya," jelasnya.
Ia menambahkan dalam hal ini pada pengaturan jalan wisata pada pintu masuk terdapat kartu parkir elektronik yang dimana akan pengunjung tidak perlu melakukan antrian panjang.
Itu akan berpengaruh pada setiap kendaraan yang hendak memarkirnya, dan ini adalah salah satu solusi pengaturan tempat wisata yang cermat.
Selain itu dalam hal ini tidak akan menggangu pengguna jalan yang hendak mengarah ke Cianjur maupun sekitar Bandung.
"Tapi untuk saat ini jalur yang ada terkesan padat dengan kendaraan roda empat maupun dua. Tentu itu secara pengaturan lalulintas akan menjadi susah," katanya.
Egy menyebutkan ini adalah bentuk antisipasi dimana kemajuan jaman mendominasi dengan adanya pembaharuan kebijakan dan pembangunan infrastruktur yang efektif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018