Sukabumi, 18/11 (ANTARA)- Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menargetkan warga kabupaten yang saat ini masih buta aksara dan berjumlah sekitar 4.900 jiwa pada 2013 mendatang sudah bebas buta aksara.

"Pada 2011 ini kami sudah memberantas sebanyak 1.000 warga buta aksara menjadi melek aksara dan sisanya yang berjumlah 4.900 jiwa ditargetkan  bisa bebas buta aksara pada 2013 mendatang," kata Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Tubagus pada acara talkshow di Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Kabupaten Sukabumi, Jumat sore.

Menurutnya dari jumlah warga yang masih buta huruf tersebut mayoritas berusia di atas 15 tahun dan kebanyakan perempuan. Selain itu, mereka ini hampir kebanyakan ditemukan di daerah pelosok selatan Kabupaten Sukabumi.

Lebih lanjut, untuk menekan angka buta huruf di Kabupaten Sukabumi ini pihaknya terus berupaya melakukan kegiatan yang salah satunya membangun sarana pendidikan non formal seperti pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).

"Saat ini jumlah PKBM yang ada di mencapai 100 unit dan ternyata dengan adanya sarana ini masyarakat yang awalnya buta aksara terbantu menjadi melek aksara," tambahnya.

Selain itu, PKBM yang terdaftar sekarang ini sudah memiliki nomor induk lembaga sehingga ijazah yang dikeluarkan oleh lembaga ini akan tercantum dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan.

Sementara untuk pengentasan buta huruf sejak dini, di kabupaten juga saat ini terdapat 2.153 pendidikan anak usia dini (PAUD) dan memiliki sekitar 10 ribu orang tutor.

"Sehingga kami yakin pada 2013 mendatang Kabupaten Sukabumi sudah terbebas dari buta aksara," kata Tubagus.

Kasie Pendidikan Masyarakat Disdik Kabupaten Sukabumi, Een Sumirat menambahkan, warga yang ikut dalam kegiatan pendidikan non formal di Kabupaten Sukabumi mencapai 5 ribu orang yang tersebar di 65 kelompok belajar.

Untuk meningkatkan pendidikan di Kabupaten Sukabumi khususnya dalam pengentasan buta aksara pemerintah menggelontorkan dana sekitar Rp3 miliar untuk kegiatan belajar non formal.

"Sehingga masyarakat yang tidak mampu tetapi ingin tetap belajar semuanya ditanggung oleh pemerintah mulai dari gaji tutor, sarana pendidikan dan sarana pelajar," tambah Sumirat.

Een mengatakan, untuk warga yang rumahnya jauh dari lokasi pendidikan pemerintah juga menyedikan mobil dan motor pintar sehingga nantinya tutor sendiri yang akan mendatangi setiap warganya.

Terdapat sekitar 101 orang penilik yang tugasnya membantu masyarakat dan mendatangi warga yang masih buta aksara.(aditya)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011