Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, menurunkan tim kesiapsiagaan dan surveilance Puskesmas serta rumah sakit untuk menangani warga yang mengalami keracunan makanan, Sabtu.

"Upaya penanganan keracunan sudah berjalan, tim kesiapsiagaan dan surveilance sudah bergerak di lapangan," kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Bogor, Lindawati.

Sekitar 55 warga Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, dirawat di pusat layanan kesehatan karena keracunan makanan usai mengkonsumsi "tutut".

Sejak Jumat (25/5) pukul 21.30 WIB warga berdatangan ke Puskesmas Bogor Utara mengeluhkan mual, muntah, pusing dan badan panas usai mengkonsumsi "tutut".

Berdasarkan data sementara, warga yang mengalami keracunan berasal dari RT 001 sebanyak 27 orang, RT 002 sebanyak 23 orang dan RT 005 sebanyak lima orang. Ketiganya berada di RW 006, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara.

Saat ini warga menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti di Puskesmas Bogor Utara dan beberapa lainnya dirujuk ke rumah sakit.

Tim surveilance Puskesmas terus bergerak untuk mendata jumlah warga. Diperkirakan ada warga yang langsung ke rumah sakit tanpa melalui rujukan dari Puskesmas.

Sementara itu, aparat Polsek Bogor Utara juga sudah bergerak mengamankan barang bukti "tutut" yang dijual oleh Juju dengan harga Rp2.000 per bungkus. Sebanyak 80 bungkus "tutut" atau keong dibeli oleh warga.

Menurut keterangan Juju, "tutut" berasal dari Ibu Yayah atau Diah yang menitipkan dagangannya kepada dirinya.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018