Bogor (Antaranews Megapolitan) - Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar studium generale kewirausahaan Program Kewirausahaan Mahasiswa (PMW). Kegiatan yang digelar di Auditorium Andi Hakim Nasution Rektorat Kampus IPB Dramaga (19/5) ini dihadiri oleh sekiranya 300 mahasiswa wirausaha yang terbagi menjadi 99 kelompok usaha.

Terdapat 41 kelompok yang usahanya telah berjalan, sedangkan 58 lainnya masih dalam bentuk rancangan proposal. Stadium general ini menghadirkan dua alumni sukses IPB yang telah berkiprah di dunia kewirausahaan yaitu Fauzan Feisal dan Haidhar Wurjanto (pemilik usaha Momomilk, Foresthree, dan Mozza).

Dalam sambutannya, Rektor IPB, Dr. Arif Satria menyampaikan kondisi permasalahan bangsa yakni berupa tingginya angka pengangguran. Kondisi bangsa akan mengalami perbaikan ketika adanya need of achievement. Need of achievement inilah yang menjadi pelecut untuk berwirausaha. Saat ini pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia cenderung masih dikelola hanya oleh segelintir orang, diperlukan program pemerataan kesempatan sehingga memicu munculnya pelaku-pelaku baru.

“IPB akan membina mahasiswa sejak tingkat satu (saat mahasiswa baru masuk dunia kuliah), mereka akan dipetakan minatnya sehingga mahasiswa yang minat ke dunia entrepreneurship dapat langsung diarahkan dan dibina. IPB akan menjadikan inisiator dan pilot project ini sebagai bentuk persiapan diri bagi IPB dan mahasiswanya untuk menjadikan IPB sebagai kampus wirausaha”, tambahnya

Setelah dibuka secara resmi oleh Rektor IPB, studium generale dilanjutkan dengan sesi talkshow alumni IPB yang sukses di bidang wirausaha untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dunia usaha yang sebenarnya.

Feisal yang  saat ini menjabat sebagai CEO Digital Amoeba PT Telkom berkali-kali mengalami kegagalan dalam berwirausaha baik karena ditipu, kehilangan rekan kerja, hingga perbedaan visi dalam tim usaha. Baginya, butuh 13 tahun proses belajar jatuh bangun untuk berada pada posisinya saat ini sebagai pemimpin Amuba.

“Kita tidak akan pernah menjadi sebenar-benarnya pengusaha ketika kita belum mengalami kegagalan. Bagi saya mempelajari design thinking dan refind diri sendiri ataupun tim menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Menjadi totalitas dalam segala hal yang kita lakukan teramat penting untuk menjadi catatan. Saya berpesan empat hal yaitu: care your passion, be persistence and stay progressive serta jangan lupa ada ‘tangan-tangan yang tak terlihat’ atau bantuan dari Yang Maha Kuasa atas segala usaha kita,” ujar alumni Budidaya Perairan IPB angkatan 38 ini.

Begitu pula Haidhar, sebelum memiliki Simha Grup yang meliputi Momomilk, Foresthree dan Mozza, ia harus belajar gagal dari berbagai usaha yang ia jalani. Ia belajar berwirausaha sejak di tingkat kuliah. Semua jenis usaha ia geluti seperti berjualan pulsa, makanan Jepang, casing handphone, dan nasi goreng hingga akhirnya saat ini terus konsisten di dunia kuliner.

“Semua yang saya jual adalah produk yang simple. Siapa yang tidak bisa buat jus? Semuanya pasti bisa. Tapi lewat Foresthree saya membuatnya menjadi eksklusif. Intinya, sejak kuliah saya bertekad setelah lulus saya harus mampu menjadi job creator bukan job seeker. Business is an art. Berkah itu ketika ada peluang dan ketika kita siap menerima peluang serta kesempatan tersebut,” ujar alumi Manajemen IPB angkatan 46 ini.

Tampak hadir Wakil Rektor bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan IPB, Prof Erika Budiarti Laconi serta Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir, Dr. Alim Setiawan.(fifi/zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018