Milan (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Daya tahan, keberuntungan, dan kecerdikanlah yang bisa membawa klub Juventus (Juve) menjuarai kompetisi sepak bola Liga Italia musim ini.

Gelar Liga Italia ketujuh secara beruntun Juventus tidak setegas beberapa musim sebelumnya, dan itu merupakan paduan antara daya tahan, keberuntungan, dan kecerdikan untuk membawa mereka mengungguli Napoli.

Terdapat banyak penderitaan sepanjang jalan namun mereka selalu terlihat dapat melaluinya -- entah itu melalui penalti di markas klub juru kunci Benevento, gol penentu kemenangan di fase akhir pertandingan di markas Lazio, atau dua gol dalam lima menit terakhir untuk menaklukkan Inter Milan.

"Kami tahu bagaimana untuk menderita. Kami menyulitkan diri sendiri dan kemudian kami mampu membalikkannya," kata bek Andrea Bazagli setelah Juve menang 3-1 atas Bologna pekan lalu.

Momen kunci pertama di musim ini bagi Juve terjadi setelah kekalahan 2-3 di markas Sampdoria pada November, ketika pelatih Massimiliano Allegri mengganti formasi 4-2-3-1 menjadi 4-3-3 untuk memperkuat pertahanan timnya.

Blaise Matuidi, yang direkrut dari Paris St Germain (PSG) pada musim panas dan digunakan sebagai pemain non reguler pada poin itu, mendapatkan peran kunci untuk mengisi lubang-lubang yang membuat tim menjadi rapuh.

Kombinasi tekel, komitmen, energi, dan kesadaran taktik pemain Prancis itu mentransformasi tim ketika mereka mencatatkan 14 kemenangan dan dua kali imbang pada 16 pertandingan selanjutnya di liga, hanya kemasukan satu gol dalam proses itu.

Laju itu mencakup penampilan gemilang di pertahanan saat mereka menang 1-0 di markas Napoli dan serangan balik cepat di markas Lazio, di mana Paulo Dybala mencetak gol penentu kemenangan pada fase akhir pertandingan.

Beberapa jam kemudian, Napoli, yang memenangi sepuluh pertandingan terakhirnya, kalah 2-4 di kandang AS Roma dan Juventus memuncaki klasemen yang mampu mereka pertahankan musim berakhir.

Namun Juve juga menikmati banyak keberuntungan, seperti saat penalti Fiorentina secara kontroversial dibatalkan oleh VAR di mana Jordan Veretout harus menunggu untuk mengambil penalti, atau penalti yang lebih menguntungkan mereka di kandang Benevento.

Pada kedudukan 2-2, kaki Gonzalo Higuain tertekuk tanpa adanya kontak langsung yang jelas, namun wasit menghadiahkan penalti yang sukses dikonversi Paulo Dybala. Juve kemudian memenangi pertandingan itu dengan skor 4-2.

Selama durasi itu, Napoli mampu mempertahankan kecepatan dan, tiga pekan silam, mereka menghidupkan kembali peluang meraih gelar berkat kemenangan 1-0 di markas Napoli.

Namun pada akhirnya, Napoli menjadi tim yang tersungkur ketika Juve melaju dengan kombinasi determinasi dan nasib baik.

Tertinggal 1-2 dari Inter Milan yang harus bermain dengan sepuluh pemain pada menit ke-15, "dewa sepak bola" tersenyum kepada Juve ketika gelandang Miralem Pjanic, yang telah mendapat kartu kuning, lolos dari kartu kuning kedua untuk pelanggaran kerasnya.

Inter gagal memanfaatkan peluang untuk menambahi gol ketiga, kemudian pelatih Luciano Spalletti menarik keluar kapten sekaligus pencetak gol terbanyak Mauro Icardi.

Terdapat nuansa keniscayaan mengenai apa yang akan terjadi berikutnya ketika Juve mencetak dua gol dalam lima menit terakhir untuk menang 3-2. Keesokan harinya, Napoli takluk 0-3 di markas Fiorentina, menipiskan peluang mereka.

Allegri kelihatannya telah terbiasa dengan kondisi di mana para pengamat menjagokan Napoli dan mengkritik timnya.

"Jika kami memenangi gelar, ini akan menjadi musim luar biasa untuk Juventus. Kami semestinya menikmati pencapaian-pencapaian kami," ucapnya pada awal pekan ini.

"Orang-orang menunjuk kelemahan-kelemahan kami dan hal itu membantu tim untuk berkembang. Jika semua yang kami dapatkan adalah pujian, kami tidak akan pernah melihat apa yang dapat diperbaiki."

"Napoli tetap menjalani musim yang hebat dan mereka sangat menyenangkan untuk ditonton," tambahnya.

"Mereka berkembang, ketika mereka memenangi sejumlah pertandingan yang tidak akan mereka menangi musim lalu. Mereka hanya harus berhadapan dengan tim Juventus yang mencapai hasil-hasil luar biasa."

Penerjemah: A.R.A Adipati/J. Suswanto.

Pewarta: M. Tohamaksun

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018