London (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Ternyata, salah tim kuat di LIga Inggris Liverpool tidak bisa mengalahkan Stoke City di Anfield. Ini bita lengkapnya dari London.

Harapan Liverpool untuk mengamankan spot empat besar berujung rasa frustrasi saat mereka ditahan imbang tanpa gol oleh Stoke City di Anfield pada Sabtu.

Namun raihan satu poin bagi Stoke kemungkinan tidak cukup untuk mengamankan mereka dari ancaman degradasi setelah Southampton, West Bromwich Albion, dan Crystal Palace juga mendulang kemenangan. Dengan situasi Swansea City bermain melawan Chelsea pada Sabtu malam, pertarungan untuk posisi di kedua sisi klasemen akan berlanjut sampai hari terakhir.

Liverpool, yang masih harus menghadapi Chelsea di Stamford Bridge, unggul sembilan poin atas "Si Biru" yang memiliki dua pertandingan yang belum dimainkan meski selisih gol yang jauh lebih superior mungkin dapat menjadi penentu bagi pasukan Juergen Klopp.

Finis di empat besar di kompetisi domestik, tentu saja, tidak akan berarti banyak jika Liverpool menjuarai Liga Champions. Mereka terlihat tampil dengan pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions di Roma menggelayuti benak mereka ketika mereka gagal memaksimalkan 72 persen penguasaan bola melawan tamu yang tidak pernah memenangi pertandingan liga di Anfield.

Bahkan Mohamed Salah yang telah mengoleksi 43 gol tidak tampil menawan, untuk pertama kalinya sejak "Boxing Day" pemain Mesir ini gagal mencetak gol setelah tampil sebagai pemain inti di kandang sendiri.

Liverpool, yang melakukan lima perubahan dari tim yang tampil pada leg pertama semifinal pada tengah pekan, merasa mereka semestinya mendapatkan penalti setelah tangan Erik Pieters mengenai bola di area terlarang pada insiden yang serupa dengan yang membuat James Milner membuat timnya diganjar penalti saat melawan AS Roma.

"Kami harus membuat beberapa perubahan, hal itu selalu sedikit merusak ritme, pada sepertiga terakhir lapangan hal yang utama adalah insting para pemain reguler, dan kami sedikit kehilangan hal itu," kata Klopp, yang menambahi bahwa Liverpool tidak mengalami masalah cedera pemain.
   
Aksi heroik larut

Di tempat lain, Southampton memperbesar peluang mereka untuk lolos dari ancaman degradasi dengan mengalahkan rival pesisir selatannya Bournemouth dengan skor 2-1, melalui dua gol yang dibukukan Dusan Tadic. Kiper Alex McCarthy menjadi pahlawan sejati bagi timnya dengan penyelamatan larut dari upaya Ryan Fraser, yang tembakannya terlihat tertuju akurat ke gawang.

Tim juru kunci West Brom terus berupaya menghindari degradasi setelah tembakan Matt Phillips di babak pertama membawa mereka menang 1-0 di markas Newcastle United, poin kedelapan mereka dari empat pertandingan di bawah asuhan manajer sementara Darren Moore.

Hal yang dapat merusak kemenangan itu adalah kemenangan Swansea pada Sabtu, yang akan mengakhiri delapan tahun partisipasi Albion di strata tertinggi.

Palace mengamankan status mereka sebagai tim kompetisi strata tertinggi setelah menghancurkan Leicester City dengan skor 5-0, hasil yang hanya akan menambah spekulasi mengenai masa depan Claude Puel sebagai manajer "The Foxes."    

Wilfried Zaha mencetak gol pertama Palace kemudian memberikan umpan untuk gol kedua yang dibukukan James McArthur, sedangkan pemain pengganti Christian Benteke menutup kemenangan timnya dengan eksekusi penalti.

Pasukan Roy Hodgson kini unggul enam poin dari zona degradasi, meski mereka telah memainkan satu pertandingan lebih banyak daripada tim-tim di bawah mereka. Di antaranya adalah Brighton & Hove Albion, yang bermain imbang 0-0 dengan Burnley, dan Huddersfield Town, yang kalah 0-2 dari Everton.

Meski Huddersfield unggul tiga poin dari tim peringkat ke-18 Southampton, agenda pertandingan mereka selanjutnya cukup sulit dengan lawatan ke markas Manchester City dan Chelsea dan pertandingan kandang menjamu Arsenal, yang akan menjadi pertandingan terakhir Arsene Wenger sebagai manajer "The Gunners."

Editor Berita: A.R.A Adipati/I. Suhirwandi.

Pewarta: M. Tohamaksun

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018