Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (P2SDM-LPPM IPB) ajak berbagai unsur baik perusahaan, pemerintah, peternak, maupun peneliti untuk melakukan site visit Program Stasiun Lapang Agro Kreatif (SLAK) Penggemukan Domba di Desa Nambo Kecamatan Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Jum’at (13/4).
Program SLAK Penggemukan Domba "Barokah Farm" bentukan P2SDM LPPM IPB yang didampingi oleh alumni IPB, Khairul Ikhwan, M Fikri Biran dan Nesa Mas ini dapat dikatakan sudah mandiri. Berbagai aktivitas pelatihan diterapkan kepada peternak di Barokah Farm mulai dari cukur bulu domba, pembuatan pupuk dan pembuatan pakan ternak. Khairul Ikhwan bertugas khusus untuk membangun kelembagaan. M Fikri Biran mengelola peternakan. Sementara Nesa Mas mengelola rumput untuk pakan ternak.
Sekretaris P2SDM IPB, Warcito,SP M.M menyampaikan SLAK Barokah Farm telah memiliki mitra yaitu Tawakal Farm. Tawakal Farm merupakan perusahaan yang memiliki jaringan luas untuk pasokan daging ke restoran. Mereka siap menerima hasil penggemukkan dari Barokah Farm. Bahkan Tawakal Farm siap memasok bakalan untuk dikelola Barokah Farm dan siap menerima hasil panennya. Warcito berharap nantinya model SLAK dapat direplikasi melalui kerjasama dengan semua pihak baik perusahaan, pemerintah, lembaga keuangan dan perguruan tinggi.
Unang, peternak yang dipercaya untuk mengelola peternakan penggemukan domba Barokah Farm, setelah mendapat edukasi dari IPB merasa bersemangat untuk membesarkan peternakannya dan ingin menularkan ilmu yang ia dapatkan kepada tetangganya di Desa Nambo. Warcito menyampaikan, “Awalnya tidak mudah untuk membangun SLAK penggemukkan domba Barokah Farm, kita mulai dari Focus Group Disscussion (FGD), wawancara hingga akhirnya ada yang siap.”
Di tempat terpisah, P2SDM LPPM IPB juga melakukan program penggemukkan sapi untuk persiapan menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Ini mudah-mudahan menjadi model untuk direplikasi. Selain itu, terkait kesehatan ternak kami libatkan Fakultas Kedokteran Hewan IPB,” kata Warcito.
Karena menurutnya, keterlibatan semua fakultas itu penting. Yang jelas SLAK tetap akan dikembangkan di beberapa tempat, sebagai sarana untuk belajar peternakan.
“Kami pun mengundang warga dari desa-desa se-Kecamatan Klapa Nunggal,” lanjutnya.
Terkait pengembangan pakan hijauan, Pakar IPB, Prof. Agus Setiyono yang juga mengawal SLAK Barokah Farm, menyampaikan untuk hijauan pakan ternak bisa menggunakan berbagai tanaman yang tumbuh di sekitar Desa Nambo. Salah satu contohnya adalah tanaman Jali yang tumbuh di pekarangan rumah warga. Sekretaris Camat Klapa Nunggal, Deni Humaedi AS mengucapkan terima kasih kepada IPB yang mendukung kegiatan ini. Ia berharap warga bisa amanah memelihara dombanya. (dh/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Program SLAK Penggemukan Domba "Barokah Farm" bentukan P2SDM LPPM IPB yang didampingi oleh alumni IPB, Khairul Ikhwan, M Fikri Biran dan Nesa Mas ini dapat dikatakan sudah mandiri. Berbagai aktivitas pelatihan diterapkan kepada peternak di Barokah Farm mulai dari cukur bulu domba, pembuatan pupuk dan pembuatan pakan ternak. Khairul Ikhwan bertugas khusus untuk membangun kelembagaan. M Fikri Biran mengelola peternakan. Sementara Nesa Mas mengelola rumput untuk pakan ternak.
Sekretaris P2SDM IPB, Warcito,SP M.M menyampaikan SLAK Barokah Farm telah memiliki mitra yaitu Tawakal Farm. Tawakal Farm merupakan perusahaan yang memiliki jaringan luas untuk pasokan daging ke restoran. Mereka siap menerima hasil penggemukkan dari Barokah Farm. Bahkan Tawakal Farm siap memasok bakalan untuk dikelola Barokah Farm dan siap menerima hasil panennya. Warcito berharap nantinya model SLAK dapat direplikasi melalui kerjasama dengan semua pihak baik perusahaan, pemerintah, lembaga keuangan dan perguruan tinggi.
Unang, peternak yang dipercaya untuk mengelola peternakan penggemukan domba Barokah Farm, setelah mendapat edukasi dari IPB merasa bersemangat untuk membesarkan peternakannya dan ingin menularkan ilmu yang ia dapatkan kepada tetangganya di Desa Nambo. Warcito menyampaikan, “Awalnya tidak mudah untuk membangun SLAK penggemukkan domba Barokah Farm, kita mulai dari Focus Group Disscussion (FGD), wawancara hingga akhirnya ada yang siap.”
Di tempat terpisah, P2SDM LPPM IPB juga melakukan program penggemukkan sapi untuk persiapan menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Ini mudah-mudahan menjadi model untuk direplikasi. Selain itu, terkait kesehatan ternak kami libatkan Fakultas Kedokteran Hewan IPB,” kata Warcito.
Karena menurutnya, keterlibatan semua fakultas itu penting. Yang jelas SLAK tetap akan dikembangkan di beberapa tempat, sebagai sarana untuk belajar peternakan.
“Kami pun mengundang warga dari desa-desa se-Kecamatan Klapa Nunggal,” lanjutnya.
Terkait pengembangan pakan hijauan, Pakar IPB, Prof. Agus Setiyono yang juga mengawal SLAK Barokah Farm, menyampaikan untuk hijauan pakan ternak bisa menggunakan berbagai tanaman yang tumbuh di sekitar Desa Nambo. Salah satu contohnya adalah tanaman Jali yang tumbuh di pekarangan rumah warga. Sekretaris Camat Klapa Nunggal, Deni Humaedi AS mengucapkan terima kasih kepada IPB yang mendukung kegiatan ini. Ia berharap warga bisa amanah memelihara dombanya. (dh/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018