Karawang (Antaranews Megapolitan) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan seluruh SMP Negeri di daerah tersebut melaksanakan Ujian Nasional secara konvensional menggunakan kertas dan pensil.
"SMP Negeri di Karawang belum siap melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), jadi ujiannya digelar dengan cara konvensional," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karawang, Nandang Mulyana, di Karawang, Senin.
Ia mengatakan, pelaksanaan UNBK hanya diikuti 40 sekolah SMP dan MTS dari total 150 sekolah. Terdiri atas 15 SMP dan 25 Madrasah Tsanawiyah (Mts).
"UNBK hanya digelar SMP swasta. Seluruh SMP Negeri menggelar ujian secara konvensional," kata dia.
Pada hari pertama, ujian nasional SMP/MTS ini diikuti 36.333 pelajar di Karawang. Dari jumlah peserta ujian nasional itu, yang mengikuti UNBK hanya 1.500 siswa.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 3 Karawang Barat Drajat Syafei mengakui pihaknya tidak menggelar UNBK karena keterbatasan komputer.
"Kita hanya memiliki 24 komputer. Sedangkan pelajar yang mengikuti ujian sebanyak 470 siswa. Jadi tidak cukup jika digelar UNBK," katanya.
Kendala kekurangan komputer untuk menggelar UNBK juga dialami SMP Negeri 1 Karawang Barat, salah satu sekolah yang dikenal sebagai sekolah favorit.
Kepala SMP Negeri 1 Karawang Barat, Rukhmana, mengaku pihak sekolah hanya memiliki 50 unit komputer untuk 696 siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"SMP Negeri di Karawang belum siap melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), jadi ujiannya digelar dengan cara konvensional," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karawang, Nandang Mulyana, di Karawang, Senin.
Ia mengatakan, pelaksanaan UNBK hanya diikuti 40 sekolah SMP dan MTS dari total 150 sekolah. Terdiri atas 15 SMP dan 25 Madrasah Tsanawiyah (Mts).
"UNBK hanya digelar SMP swasta. Seluruh SMP Negeri menggelar ujian secara konvensional," kata dia.
Pada hari pertama, ujian nasional SMP/MTS ini diikuti 36.333 pelajar di Karawang. Dari jumlah peserta ujian nasional itu, yang mengikuti UNBK hanya 1.500 siswa.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 3 Karawang Barat Drajat Syafei mengakui pihaknya tidak menggelar UNBK karena keterbatasan komputer.
"Kita hanya memiliki 24 komputer. Sedangkan pelajar yang mengikuti ujian sebanyak 470 siswa. Jadi tidak cukup jika digelar UNBK," katanya.
Kendala kekurangan komputer untuk menggelar UNBK juga dialami SMP Negeri 1 Karawang Barat, salah satu sekolah yang dikenal sebagai sekolah favorit.
Kepala SMP Negeri 1 Karawang Barat, Rukhmana, mengaku pihak sekolah hanya memiliki 50 unit komputer untuk 696 siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018