Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) berpeluang untuk memasok produk unggulan pertanian yang dihasilkannya ke Toko Tani Indonesia.
"P4S memiliki kekuatan dalam berwirausaha, mempunyai produk unggulan yang bisa dipasarkan ke Toko Tani Indonesia," kata Kepala Pusat Distribusi dan Canangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Riwantoro, kepada Antara, Senin.
Menurut Riwantoro, P4S memiliki empat peluang dalam kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat - Toko Tani Indonesia (PUMP-TTI) yakni sebagai pemasok, pengelola, vendor dan pelaksana stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya di DKI Jakarta dalam rangka hari besar keagamaan nasional.
Ia mengatakan TTI telah berdiri sejak tahun 2016 memiliki tujuan menyerap produk pertanian nasional dengan harga yang layak dan menguntungkan petani.
"Memotong mata rantai pasok pangan," katanya.
TTI juga bertujuan mendukung stabilitas pasokan dan harga, serta memberikan kemudahan akses kepada konsumen atau masyarakat terhadap bahan pangan pokok yang strategis, berkualitas, dengan harga yang wajar.
Sejak 2016 perkembangan TTI mengalami pertumbuhan signifikan, telah berdiri 1.320 TTI, satu TTI center Pusat di Jakarta, dan membina 492 gabungan kelompok tani (Gapoktan) selaku pemasok produk pangan.
Tahun 2017 jumlah TTI berkembang menjadi 2.433 dan lima TTI center provinsi, dengan 898 Gapoktan.
"Tahun 2018 ini targetnya terbentuk 3.000 TTI, dengan 20 TTI center provinsi, dan membina 1.156 Gapoktan," kata Riwantoro.
Riwantoro menambahkan, kelompok P4S berpotensi menjalin kemitraan dengan TTI Center, dengan model rantai pasok komoditas pangan, dari petani, kepada keplompk pelaksana PUMP, lalu ke TTI. Dari TTi langsung ke masyarakat atau konsumen.
Atau dari industri atau produksen bahan pangan bisa langsung ke TTI atau TTI Center.
Cakupan komoditas yang bisa dipasarkan yakni beras, bawang merah dan cabaik, produk hortikultura lainnya, daging, pangan strategis lainnya.
Riwanto menegaskan TTI memiliki peran untuk memangkas mata rantai distribusi komoditas pangan, sehingga memudahkan konsumen menjangkau komoditas pangan yang langsung dari Gapoktan.
"TTI berperan memberikan kesempatan Gapoktan atau supplier pangan untuk memasarkan langsung komoditasnya, P4S kami silahkan," katanya.
Ia menambahkan kehadiran TTI sebagai upaya mengendalikan harga pangan agar sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah atau lebih rendah dari pada harga pasar pada umumnya.
TTI juga memberikan konstribusi dalam kelancaran distribusi pangan, pemasaran komoditas pangan ke masyarakat dengan harga terjangkau, terjamin ketersediaannya, dan kemudahan akses dalam mendapatkan pangan murah.
"TTI saran atau wadah bagi Gapoktan atau produsen pangan lainnya untuk memasarkan komoditas pangan hasil produksi pertanian serta komoditas pangan lainnya," kata Riwantoro.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"P4S memiliki kekuatan dalam berwirausaha, mempunyai produk unggulan yang bisa dipasarkan ke Toko Tani Indonesia," kata Kepala Pusat Distribusi dan Canangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Riwantoro, kepada Antara, Senin.
Menurut Riwantoro, P4S memiliki empat peluang dalam kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat - Toko Tani Indonesia (PUMP-TTI) yakni sebagai pemasok, pengelola, vendor dan pelaksana stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya di DKI Jakarta dalam rangka hari besar keagamaan nasional.
Ia mengatakan TTI telah berdiri sejak tahun 2016 memiliki tujuan menyerap produk pertanian nasional dengan harga yang layak dan menguntungkan petani.
"Memotong mata rantai pasok pangan," katanya.
TTI juga bertujuan mendukung stabilitas pasokan dan harga, serta memberikan kemudahan akses kepada konsumen atau masyarakat terhadap bahan pangan pokok yang strategis, berkualitas, dengan harga yang wajar.
Sejak 2016 perkembangan TTI mengalami pertumbuhan signifikan, telah berdiri 1.320 TTI, satu TTI center Pusat di Jakarta, dan membina 492 gabungan kelompok tani (Gapoktan) selaku pemasok produk pangan.
Tahun 2017 jumlah TTI berkembang menjadi 2.433 dan lima TTI center provinsi, dengan 898 Gapoktan.
"Tahun 2018 ini targetnya terbentuk 3.000 TTI, dengan 20 TTI center provinsi, dan membina 1.156 Gapoktan," kata Riwantoro.
Riwantoro menambahkan, kelompok P4S berpotensi menjalin kemitraan dengan TTI Center, dengan model rantai pasok komoditas pangan, dari petani, kepada keplompk pelaksana PUMP, lalu ke TTI. Dari TTi langsung ke masyarakat atau konsumen.
Atau dari industri atau produksen bahan pangan bisa langsung ke TTI atau TTI Center.
Cakupan komoditas yang bisa dipasarkan yakni beras, bawang merah dan cabaik, produk hortikultura lainnya, daging, pangan strategis lainnya.
Riwanto menegaskan TTI memiliki peran untuk memangkas mata rantai distribusi komoditas pangan, sehingga memudahkan konsumen menjangkau komoditas pangan yang langsung dari Gapoktan.
"TTI berperan memberikan kesempatan Gapoktan atau supplier pangan untuk memasarkan langsung komoditasnya, P4S kami silahkan," katanya.
Ia menambahkan kehadiran TTI sebagai upaya mengendalikan harga pangan agar sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah atau lebih rendah dari pada harga pasar pada umumnya.
TTI juga memberikan konstribusi dalam kelancaran distribusi pangan, pemasaran komoditas pangan ke masyarakat dengan harga terjangkau, terjamin ketersediaannya, dan kemudahan akses dalam mendapatkan pangan murah.
"TTI saran atau wadah bagi Gapoktan atau produsen pangan lainnya untuk memasarkan komoditas pangan hasil produksi pertanian serta komoditas pangan lainnya," kata Riwantoro.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018