Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Masyarakat khususnya anggota keluarga petani dan nelayan yang tinggal di pesisir pantai wilayah Cilacap, Jawa Tengah, dilatih berwirausaha agar memiliki alternatif sumber penghasilan lain.

Asisten Deputi Urusan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Budi Mustopo di Cilacap, Jumat, mengatakan pelatihan kewirausahaan kepada keluarga petani dan nelayan memberikan peluang dan alternatif sumber penghasilan kepada masyarakat pesisir.

"Saat tidak melaut atau saat musim paceklik, wirausaha mandiri bisa memberikan alternatif penghasilan kepada keluarga petani dan nelayan," kata Budi.

Pelatihan yang diikuti oleh 50 masyarakat pesisir dan keluarga petani/nelayan itu sekaligus diharapkan mampu memberikan motivasi kepada masyarakat pesisir yang telah merintis usaha mikro agar bisa meningkat skala usahanya.

Budi menambahkan, melalui pelatihan itu pihaknya memberikan bekal pengetahuan di bidang manajemen usaha, manajemen produksi, pemasaran, akses pembiayaan, sekaligus mengenalkan aplikasi Laporan Akuntansi Usaha Mikro (Lamikro).

"Penting bagi yang punya usaha untuk membuat aplikasi laporan akuntansi bagi pelaku usaha mikro, aplikasi ini akan sangat membantu pelaku usaha mikro untuk menyusun laporan keuangan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Cilacap Dian Arinda Murni mengatakan jumlah pelaku UKM di wilayah Cilacap cukup tinggi.

Tercatat pada 2017 jumlah wirausaha baru bertambah 458 orang dari sebelumnya pada 2016 pertembahannya 662 orang dan pada 2015 bertambah 528 orang.

"Kami memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu yang dibangun dengan menggunakan dana APBN dari Kementerian Koperasi dan UKM," katanya.

Dari PLUT-KUKM itulah, pihaknya membina dan mendampingi para pelaku koperasi dan UKM agar semakin berkembang termasuk pemasaran melalui online.

Sementara itu anggota DPR RI Komisi VI Siti Mukaromah mengatakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat petani dan nelayan diharapkan menjadi pintu bagi tumbuhnya wirausaha-wirausaha sukses tanpa perlu ada intervensi yang berlebihan dari negara.

"Tapi bagaimana negara mendorong potensi wilayah dan masyarakat agar menjadi sebuah kekuatan yang mendorong nilai tambah ekonomi masyarakat," katanya. (ANT/BPJ).

Pewarta: Oleh: Hanni Sofia

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018