Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan 75 persen soal dibuat oleh musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan sisanya skala nasional.

"Itu nantinya disebarkan kepada 89 sekolah menengah pertama (SMP) pada daerah setempat," kata Kepala Disdik Kabupaten Bekasi, MA Supratman di Cikarang, Senin.

Menurut dia dalam hal ini memang menargetkan untuk anak didik 100 persen lulus. Namun hal tersebut masih prediksi dan untuk hasil akhir tentu dari kesiapan siswa-siswinya.

Tetapi dalam hal ini tentunya anak didik dapat lulus secara mutlak, karenanya 75 persen pembuatan soal dari guru bidang studi yang ada pada daerah setempat.

Selain itu dalam pembuatan soal tidak melebar dari bahan atau batas kemampuan anak didik pada umumnya. Jadi dalam pengerjaannya diminta untuk lebih fokus dan teliti.

Dan diharapkan jangan tergesa gesa dalam pengerjaan. Namun pada ujian tersebut ada yang beda dari sebelumnya, yaitu setiap bangku dengan lainnya berbeda baik secara soal maupun jawabannya.

Itu dilakukan agar hasil akhir dari pengerjaan anak didik akan jauh lebih maksimal. Untuk itu anak didik diminta agar dapat menguasai mata pelajaran secara telaah maupun tidak.

Ia menambahkan dalam UNBK tahun ini siswa siswi SMP seharusnya dapat lulus dengan nilai bagus, karenanya pembuatan soal dari daerahnya.

Dan berharap dengan pola tersebut tidak ada anak didik yang mencoba untuk mencontek atau berbuat curang agar dapat lulus.

Hal tersebut tentunya dapat membahayakan anak didik bila harus berurusan dengan pengawas ujian yang dimana dapat dikeluarkan dari ruang ujian.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Tambun Selatan, Annisa menuturkan, sebanyak 316 siswa dan siswinya mengikuti USBN serentak yang digelar di sekolah yang dipimpinnya.

"Dan pada USBN kali ini sebanyak 12 mata pelajaran yang akan diikuti siswa selama sepekan," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018