Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - PT Tirta Investama-Aqua Ciherang di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat memiliki tiga inovasi terbaru dalam sistem ramah lingkungan.

Tiga inovasi itu di antaranya memanfaatkan tenaga matahari sebagai pengganti listrik, mengubah air hujan menjadi kebutuhan harian, dan pengolahan sampah yang baik, kata Engineering and Technovation Director Danone-AQUA, Budi Hartono Susilo di Cibinong, Kamis.

"Teknologi itu baru pertama kalinya ada dan secara pemanfaatannya lebih efisien dan mengurangi biaya produksi untuk tiap bulannya," ucapnya.

Menurut dia perancangan instalasi panel surya, untuk memastikan bahwa rancangan instalasi panel surya ini dapat berjalan dengan aman dan baik sesuai dengan kaidah keamanan maupun rekayasa teknik, juga sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dalam hal tersebut tentunya tidak menyimpang dari aturan yang berlaku dimana peranannya dapat menghemat Rp70 juta dari Rp700 juta setiap bulannya, dan pada proses tersebut secara langsung mengalir ke jaringan instalansi listrik milik PLN.

Jadi pada dasarnya pengolahan dengan memanfaatkan tenaga surya tersebut lebih efisien dan higeinis. Pasalnya tanpa adanya daya yang bersifat menyimpan, dan itu mulai pukul 07.00 - 15.00 Wib.

Namun bila eksistensinya menurun maka salah satu penyebabnya antaranya cuaca mendung maupun hujan deras. Maka akan sepenuhnya menggunakan tenaga listrik milik PLN.

Sedangkan pemanfaatan air hujan lebih kepada pola penyulingan alami dengan cara membuat bak penampung. Dalam bak tampung tersebut air hujan akan didiamkan selama 10 menit guna membersihkan dari debu atau kotoran bawaan.

Setelah itu air akan dialirkan kedalam tabung-tabung dan kembali didiamkan selama 24 jam, lalu siap untuk dikonsumsi secara masal. Dengan cara tersebut tentunya dapat lebih efektif, bahkan pada negara-negara maju air hujan memiliki kandungan netral dan dapat untuk kebutuhan sehari-hari.

Ia menambahkan dalam hal ini juga melakukan pengolahan sampah organik maupun non yang dimana sistem olahnya dengan cara konvensional atau pemanfaatan kembali.

Itu dapat terlihat pada pola pembuatan pupuk kompos, yang dimana sisa buang berupa daun maupun tangkai akan bercampur dengan air buang Ini adalah cara alami dimana keberadaan air membantu proses pembusukan dan pengeringan sebelum menjadi pupuk.

"Ini adalah cara tepat pada sistem atau pola agar menciptakan lingkungan yang ramah dan menjadi daerah yang bersih dengan asupan oksigen yang bagus," katanya.

Lanjut Budi menjelaskan dalam perkembangan jaman ini akan terus melakukan kegiatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berguna untuk pembaharuan lingkungan pada umumnya.

Sehingga akan tercipta keseimbangan alam yang baik dan tentunya dapat bermanfaat hingga keturunan terakhir.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018