Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat ada 144 cagar budaya yang berhasil ditemukan dan telah terferivikasi, diantaranya berupa bangunan, struktur, situs, dan kawasan.

"Itu sudah melalui proses verivikasi baik pada tingkat kota, kabupaten, provinsi hingga pusat. Dan pada tahun ini kemungkinan akan ada empat cagar budaya yang akan ditetapkan oleh Bupati Bogor," kata Kepala Seksi Cagar Budaya Disbudpar Kabupaten Bogor, Indi di Cibinong, Senin.

Menurut dia empat cagar budaya itu antara lain berupa bangunan-Mosarium Van Mot Men, Rumah Adat Kampung Urug. Sedangkan untuk cagar budaya yang ketiga maupun empat masih dalam proses pemilihan dan berada di Kawasan Cibalai.

Dalam hal ini sebenarnya Kabupaten Bekasi merupakan salah satu tempat yang memiliki banyak penemuan. Itu biasanya berupa prasasti, zaman prasejarah, dan lain sebagainya.

Namun kecenderungan penemuan tersebut lebih banyak terjadi pada daerah yang terbilang masuk hutan. Sehingga medan area yang terbilang masih alami dan belum ada akses jalan.

Tetapi hal tersebut bukan menjadi kendala yang utama dalam melakukan eksploitasi sejarah melalui cagar budaya dan nantinya menjadi tempat wisata. Maka dengan adanya hal tersebut Kabupaten Bogor akan menjadi daerah yang memiliki berbagai macam tempat wisata menurut klasifikasinya.

Ia menambahkan dalam melakukan ekspoitasi maupun penelitian terbilang cukup mahal. Dan tentunya upaya tersebut tidak dapat terlaksana secara serentak.

Pasalnya dalam mendatangkan tim verivikasi ke objek yang menjadi bahan utama harus mengeluarkan anggaran yang besar. Dan untuk saat ini dana tersebut diambil dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) setempat.

"Itu sudah menjadi kendala utamanya yang hingga saat ini belum ada solusi tepat. Tapi bila mana ada seorang peneliti yang hendak melakukannya maka diperkenanklan untuk bekerja sama," katanya.

Indi menjelaskan upaya eksploitasi cagar budaya ini adalah salah satu cara guna memunculkan tempat wisata baru. Dan dari 144 tersebut tentunya memiliki tingkat kecenderungan yang berbeda dalam melakukan penelitian.

Tetapi secara garis besarnya pada daerah setempat masih banyak cagar budaya yang belum tergali dan masih membutuhkan penelitian guna mengungkap sejarah yang sesungguhnya.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018