Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Korban tewas akibat menenggak minuman keras oplosan di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi lima orang. Mereka sebelumnya sempat kritis dan menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu.

"Para korban yang keracunan minuman keras oplosan tersebut mengalami gejala yang sama, jumlahnya yang datang ke RSUD Palabuhanratu mencapai sembilan orang, namun lima diantaranya meninggal dunia," kata Dokter RSUD Palabuhanratu Nadar di Sukabumi, Senin.

Kelima korban yakni Erik warga Gunung Sumping, Palabuhanratu, Damendra (35) warga Cipatuguran, Palabuhanratu, Rizal (25), warga Cibadak, Hendrik dan Cemara warga Palabuhanratu serta Ruhmana (35) warga Babakan Anyar, Palabuhanratu.

Nadar mengatakan, empat korban meninggal dunia sudah dibawa pulang keluarganya, sementara satu lagi yakni Rizal masih berada di kamar jenazah menunggu keluarganya tiba.

Seluruh korban sempat menjalani perawatan intensif, namun karena racun yang ditimbulkan dari minuman keras oplosan tersebut sudah menjalar ke seluruh tubuh korban akhirnya tidak bisa diselamatkan.

"Hingga saat ini masih ada empat orang yang masih menjalani perawatan, tiga orang sudah mulai berangsur membaik namun satu diantaranya dalam keadaan kritis," tambahnya.

Ia mengatakan, informasinya sebelum masuk ke rumah sakit mereka sempat pesta minuman keras oplosan, tetapi pihaknya tidak bisa menyimpulkan penyebab kematian lima orang tersebut karena harus menjalani visum terlebih dahulu.

Diduga kematiannya akibat alkohol, kemungkinan hasil metabolismenya mendepresi seperti menyerang jantung dan susunan saraf lainnya. Tapi untuk mengetahui pastinya harus menjalani otopsi terlebih dahulu.

Kapolsek Palabuhanratu Sayidina mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut dan sudah memintai keterangan dan mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap penyebab kematian korban.

"Informasinya ada sembilan warga yang pesta minuman keras di wilayah Citepus, Palabuhanratu dan kami menerima laporan ada korban meninggal dunia setelah menenggak minimuman keras oplosan," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018