Bogor (Antaranews Megapolitan) - Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) Institut Pertanian Bogor (IPB) gelar pelatihan pertanian kreatif dengan tema BIOFARM (Biologi on Farm) 2018. Kegiatan tersebut bertempat di halaman gedung departemen Biologi IPB, Kampus IPB Dramaga dan dihadiri oleh 48 mahasiswa dari berbagai departemen di IPB (17/03/18). Peserta dilatih membuat terrarium dan kokedema.
“Tujuan dari pelatihan membuat terrarium dan kokedema sebagai wadah pembelajaran untuk mahasiswa IPB khususnya mahasiswa Biologi. Sehingga mahasiswa dapat lebih terbuka wawasannya tentang pengaplikasian ilmu biologi pada kehidupan sehari-sehari,” jelas Suci Pratiwi selaku Ketua Divisi Bioworld.
Pada kegiatan BIOFARM tersebut peserta dikenalkan dengan cara baru untuk melestarikan lingkungan di lahan yang terbatas. Panitia memilih tanaman terrarium dan kokedema sebagai media pembelajaran. Kedua jenis tanaman tersebut dipilih karena mudah dirawat, tahan lama, dan dapat dijadikan sebagai tanaman hias yang unik.
Ketua pelaksana BIOFARM, Saidah Putri Rambe, menjelaskan bahwa terrarium merupakan teknik menanam yang menggunakan wadah transparan dan memiliki nilai estetika. Sedangkan Kokedama adalah teknik menanam dari Jepang dengan media tanam lumut dan tanpa pot. Lumut yang digunakan jenis sphagnum dan tanaman yang digunakan pada terrarium adalah tanaman sukulen, yaitu tanaman yang tahan kekeringan, seperti kaktus.
Kegiatan diawali dengan menghias Terrarium dengan cat air, batu zeolit, biji saga, pasir silika, dan batu koral. Selanjutnya peserta ditunjukkan cara pembuatan kokedama sekaligus mempraktekkannya langsung secara berkelompok. Peserta yang hadir dapat membawa terrarium yang telah selesai ditanam sebagai bentuk souvenir.
“Harapannya teman-teman di sini dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah didapat dan dapat dikembangkan lagi dengan ide teknik menanam yang baru,” ujar Suci.
Salah satu peserta BIOFARM, Yunita Sulistio Putri, mengatakan, tema yang dipilih cukup menarik karena tidak semua orang tahu tentang terrarium dan kokedema.
“Kegiatan ini juga dapat dijadikan bekal untuk kita, salah satunya wirausaha souvenir tanaman hias,” ujarnya. (UAM/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
“Tujuan dari pelatihan membuat terrarium dan kokedema sebagai wadah pembelajaran untuk mahasiswa IPB khususnya mahasiswa Biologi. Sehingga mahasiswa dapat lebih terbuka wawasannya tentang pengaplikasian ilmu biologi pada kehidupan sehari-sehari,” jelas Suci Pratiwi selaku Ketua Divisi Bioworld.
Pada kegiatan BIOFARM tersebut peserta dikenalkan dengan cara baru untuk melestarikan lingkungan di lahan yang terbatas. Panitia memilih tanaman terrarium dan kokedema sebagai media pembelajaran. Kedua jenis tanaman tersebut dipilih karena mudah dirawat, tahan lama, dan dapat dijadikan sebagai tanaman hias yang unik.
Ketua pelaksana BIOFARM, Saidah Putri Rambe, menjelaskan bahwa terrarium merupakan teknik menanam yang menggunakan wadah transparan dan memiliki nilai estetika. Sedangkan Kokedama adalah teknik menanam dari Jepang dengan media tanam lumut dan tanpa pot. Lumut yang digunakan jenis sphagnum dan tanaman yang digunakan pada terrarium adalah tanaman sukulen, yaitu tanaman yang tahan kekeringan, seperti kaktus.
Kegiatan diawali dengan menghias Terrarium dengan cat air, batu zeolit, biji saga, pasir silika, dan batu koral. Selanjutnya peserta ditunjukkan cara pembuatan kokedama sekaligus mempraktekkannya langsung secara berkelompok. Peserta yang hadir dapat membawa terrarium yang telah selesai ditanam sebagai bentuk souvenir.
“Harapannya teman-teman di sini dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah didapat dan dapat dikembangkan lagi dengan ide teknik menanam yang baru,” ujar Suci.
Salah satu peserta BIOFARM, Yunita Sulistio Putri, mengatakan, tema yang dipilih cukup menarik karena tidak semua orang tahu tentang terrarium dan kokedema.
“Kegiatan ini juga dapat dijadikan bekal untuk kita, salah satunya wirausaha souvenir tanaman hias,” ujarnya. (UAM/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018