Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Jumlah elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) di Kota Sukabumi, Jawa Barat bertambah setelah Kementerian Sosial RI menambah 25 unit e-Warong di 2018 ini.
"Awalnya di Kota Sukabumi e-Warong hanya 16 unit, tetapi saat ini bertambah menjadi 41 unit yang tersebar di seluruh kelurahan," kata Plt Kepala Dinsos Kota Sukabumi Hudi K Wahyu di Sukabumi, Selasa.
Keberadaan e-Warong tersebut untuk memudahkan masyarakat yang tercantum dalam keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mengambil bantunan pangan nontunai (BPNT).
Selain itu, Kota Sukabumi beserta 73 kota dan kabupaten di Indonesia sempat dijadikan pilot project atau proyek percontohan untuk menerapkan konversi raskin (beras miskin) atau rastra (beras sejahtera) dengan BPNT.
Setiap bulannya satu e-Warong melayani maksimum 1.000 KPM PKH. Namun dengan adanya penambahan ini, setiap e-Warong melayani maksimum 300 KPM PKH.
"25 e-Warong tambahan yang didirikan tahun ini, merupakan agen dari salah satu bank BUMN dan ditunjuk oleh bank tersebut untuk menjadi e-Warong," tambahnya.
Hudi mengatakan dengan adanya penambahan e-Warong tersebut KPM PKH bisa mendapatkan kualitas BPNT, seperti beras, telur, minyak goreng, gula pasir dan yang lainnya sesuai yang diinginkan.
Selain itu, warga penerima manfaat pun harus terbiasa menabung karena mereka diberi rekening bank dan sudah menjadi milik para KPM PKH yang bertujuan kehidupan ekonomi dan kesejahteraan mereka meningkat dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja.
"Setiap KPM PKH setiap bulannya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp110 ribu yang disalurkan langsung ke rekening mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Awalnya di Kota Sukabumi e-Warong hanya 16 unit, tetapi saat ini bertambah menjadi 41 unit yang tersebar di seluruh kelurahan," kata Plt Kepala Dinsos Kota Sukabumi Hudi K Wahyu di Sukabumi, Selasa.
Keberadaan e-Warong tersebut untuk memudahkan masyarakat yang tercantum dalam keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mengambil bantunan pangan nontunai (BPNT).
Selain itu, Kota Sukabumi beserta 73 kota dan kabupaten di Indonesia sempat dijadikan pilot project atau proyek percontohan untuk menerapkan konversi raskin (beras miskin) atau rastra (beras sejahtera) dengan BPNT.
Setiap bulannya satu e-Warong melayani maksimum 1.000 KPM PKH. Namun dengan adanya penambahan ini, setiap e-Warong melayani maksimum 300 KPM PKH.
"25 e-Warong tambahan yang didirikan tahun ini, merupakan agen dari salah satu bank BUMN dan ditunjuk oleh bank tersebut untuk menjadi e-Warong," tambahnya.
Hudi mengatakan dengan adanya penambahan e-Warong tersebut KPM PKH bisa mendapatkan kualitas BPNT, seperti beras, telur, minyak goreng, gula pasir dan yang lainnya sesuai yang diinginkan.
Selain itu, warga penerima manfaat pun harus terbiasa menabung karena mereka diberi rekening bank dan sudah menjadi milik para KPM PKH yang bertujuan kehidupan ekonomi dan kesejahteraan mereka meningkat dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja.
"Setiap KPM PKH setiap bulannya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp110 ribu yang disalurkan langsung ke rekening mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018